JAKARTA, Today -Â Direktur Sentul Tinton Soeprapto menÂgatakan bahwa langkah perÂsiapan agar Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP masih terkendala belum keluarnya Keputusan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) sebagai paÂyung hukum penyelenggaraan ajang tersebut.
“Renovasi ini harus dikÂerjakan tidak hanya oleh KeÂmenpora, tapi Departemen Pekerjaan Umum, DeparteÂmen Perhubungan, DeparteÂmen Luar Negeri, Departemen Pariwisata, dan sebagainya. Ini kerja keroyokan,†kata Tinton saat dihubungi CNN Indonesia.
Menurutnya, payung huÂkum yang mendorong sinergi berbagai lembaga pemerinÂtahan itu harus turun paling lambat pada akhir November.
“Kalau belum turun, Dorna Sports (pemilik hak komersil MotoGP,red) tidak bisa memÂpertahankan posisi Indonesia sebagai tuan rumah, karena sudah banyak negara lain yang menunggu,†imbuhnya.
Pada 21 Oktober lalu, DorÂna memberikan janji Indonesia akan mendapatkan slot tuan rumah MotoGP musim 2017 jika bisa memenuhi semua persiapan sebelum Sidang Umum Fédération InternatioÂnale de Motocyclisme (FIM) pada November nanti.
Thailand, Kazakhtan, FinÂlandia, dan Brasil, disebut-sebut sebagai saingan dari InÂdonesia.
Jika terlaksana, ini bukan pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah balapan motor nomor satu di dunia tersebut. Pada 1996 dan 1997, publik Indonesia menyaksikan pebalap Australia Mick DooÂhan dan pebalap Jepang TadaÂyuki Oda menjadi juara di GP Indonesia.
Kondisi keuangan pasÂcakrisis moneter yang terjadi pada 1998 tidak memungkinkÂan ajang MotoGP terus digelar di Indonesia.
Bagi pengelola sirkuit, dana memang menjadi faktor yang paling membebani leher mereka. Selain untuk memÂperbarui aspal dan menjaga kualitas sirkuit, setiap beberÂapa tahun mereka juga harus membayar hak menjadi tuan rumah kepada Dorna.
Tinton mengakui bahwa pendapatan Sentul selama ini berasal dari uangnya sendiri serta murni dari donatur.
Menurut Tinton, perkiraan dana yang dibutuhkan untuk menyiapkan Sirkuit Sentul adalah sekitar Rp180 Miliar. Alokasi terbesar biaya terseÂbut adalah untuk merenovasi sirkuit dan bangunan, karena tak perlu lagi membebaskan taÂnah atau membangun jalan tol.
Tinton optimistis seluruh kegiatan renovasi sirkuit seleÂsai selama satu tahun jika keÂbutuhan dana telah terpenuhi.
Hal ini menjadi jalan bagi Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP di musim balapan 2017, tepatnya pada seri yang berlangsung di bulan Oktober atau November.
Ayah dari pebalap Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto tersebut mengatakan bahwa Dorna tidak membatalkan janji memberikan seri balapan SenÂtul jika hak tuan rumah telah dibayarkan oleh Indonesia dan sirkuit telah rampung direnoÂvasi.
(Imam/net)