Untitled-7Pengumuman hasil seleksi Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Transpakuan Kota Bogor mendadak diundur, dengan alasan penimbangan bobot, bibit dan bebet para kandidat.

Oleh : Abdul Kadir Basalamah
[email protected]

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, juga mengakui jika dirin­ya sengaja mengun­dur pengumuman hasil seleksi sesuai jadwal lantaran berbagai hal. “Satu atau dua hari lagi saya akan umumkan. Kami masih menimbang-nimbang,” kata dia. Ketujuh calon kandidat yang bersa­ing diantaranya Dony Suherman, Tri Handoyo Subiyatmoko, Erwin Dolok­saribu, Krisna Kuncahyo, Burhanu­din, A Fahleri dan Boy Koesnan Ku­sumabrata. Sebelumnya, Tim Pansel telah menyeleksi menjadi tiga nama dari ketujuh nama diatas tanggal 22 Januari lalu, dari ketiga nama yang ‘masih dirahasiakan’ akan dipilih satu sesuai hak prerogatif Wali Kota Bogor.

Kabar dan bocoran yang dihimpun BOGOR TODAY dari ring satu Balaikota Bogor menyebutkan, Krisna Kuncahyo terpilih mengisi kekosongan Dirut PDJT Transpak­uan Kota Bogor. Bocoran inipun sudah menyebar di kalangan kom­petitor dan kalangan aktivis. Kabar dihimpun, Krisna Kuncahyo adalah orang kepercayaan Bima Arya dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tja­haja Purnama. Krisna sengaja dima­jukan dalam bursa untuk mendan­dani situasional keuangan PDJT yang penuh dengan kebobrokan dan dililit hutang tahunan.

BACA JUGA :  Cemilan Buka Puasa dengan Nugget Pisang Keju yang Lezat Dijamin Keluarga Suka

Belum juga diumumkan, protes keraspun bermunculan terha­dap Bima Arya. Kemarin, demo mulai bermunculan. Adalah segerombolan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Gerakan Mahasiswa Siliwangi (GMS). Mereka menolak Krisna Kuncahyo masuk dalam bursa, den­gan alasan bukan orang Bogor asli. “Kita menolak Dirut PDJT yang be­rasal dari luar kota Bogor karena dikhawatirkan akan mengkapitalisasi transportasi Kota Bogor,” kata salah seorang orator demo, kemarin.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman men­gatakan, untuk bisa memajukan an­gkutan masal di Kota Bogor, PDJT membutuhkan sosok Direksi yang memiliki tiga kriteria salah satunya menguasai managemen di bidang transportasi.

BACA JUGA :  Minuman Segar dengan Es Krim Soda yang Praktis Mudah Dibuat

Politisi Partai Demokrat tersebut mengatakan, figur yang dibutuhkan untuk pemimpin PDJT adalah sosok yang paham terhadap program angkutan masal, mengerti tentang managemen transportasi, paham visi misi Kota Bogor dalam menata angkutan masal untuk ma­syarakat. “Dia harus mampu mewu­judkan 7 koridor transpakuan di Kota Bogor untuk penataan angkutan dalam melayani kebuhan masyara­kat,” kata dia.

Perusahaan dibentuk ber­dasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2007 yang ditetapkan pada tanggal 12 April 2007, dengan tujuan melakukan pe­rubahan sistem manajemen angku­tan umum agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan pro­fesional. Salah satu perubahan terse­but adalah dengan mengganti sistem setoran menjadi sistem pembelian pelayanan (Buy the Service).

(Yuska)

============================================================
============================================================
============================================================