Nia S. Amira
[email protected]
Iran sebagai salah satu negara yang berada di kawasan Timur Tengah memiliki 4 musim yang berbeda sehingga penÂduduknya dituntut untuk selalu dinamis dalam aktivitas hidup merÂeka mengikuti musim yang dihadaÂpi. Bangsa Iran yang dinamis dikeÂnal sebagai bangsa yang memiliki peradaban tinggi di dunia, bahkan kalender di Iran dihitung lebih lamÂbat dari kalender masehi.
Karena perbedaan musim yang drastis, bangsa Iran menjadi lebih tangguh dalam menghadapi cuaca ekstrem di musim panas, kekeringan saat musim gugur, kedinginan di saat musim salju, dan berlimpah panen dan segala kemudahan di musim semi namun tidak membuat mereka terlena. Karena perbedaan musim ini pula, bangsa Iran terbentuk menÂjadi bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan tangguh dalam mengÂhadapi permasalahan hidup.
Suhu di kota Baghdad tercatat 52 derajat celcius pada 30 Juli 2015 dan melonjak tinggi keesokan harinya, seperti yang dilansir Dailymail, 31 Juli 2015. Menurut Anthony Sagliani, seorang ahli meteorologi dari AccuÂWeather, suhu panas di Iran saat itu mencapai 74 derajat celcius di siang hari dan dinyatakan sebagai suhu terpanas dan cuaca paling ekstrim yang pernah ada di dunia.