RIAU TODAY- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly menggebrak meja berkali-kali saat mengunjungi Rutan Kelas IIB Kota Pekanbaru, Minggu (7/5). Dia marah ketika mengetahui praktik pungutan liar dan pemerasan menjadi salah satu pemicu kaburnya ratusan tahanan.

“Saya tidak akan toleransi. Perilaku ini betul-betul biadab, sangat biadab,” kata Yasonna sambil menggebrak meja di hadapan petugas Rutan dan Kanwil Kemenkum HAM Riau, di dalam Rutan Kelas IIB Pekanbaru.

Kejadian itu turut disaksikan oleh Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, dan Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Ferdinand Siagian.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Bus Pahala Kencana di Tol Jambang

Berdasarkan data dihimpun, Yasonna terlihat berkali-kali menggebrak meja karena saking marahnya. Ia mengatakan sudah berkali-kali memperingatkan agar praktik pungli dan pemerasan di rutan maupun lembaga pemasyarakatan agar ditiadakan.

“Presiden sudah kasih kita APBN, tapi mau bangunan secantik apapun kalau mental kita seperti ini tidak akan bisa,” katanya.

Yasonna mengatakan sudah cukup pembinaan dilakukan dan sekarang sanksi berat harus diberlakukan untuk memerangi pungli. “Sekarang yang memeras (harus, red.) pidana. Ada kapolda di sini supaya memproses. Tidak cukup sanksi administrasi, tidak bisa,” katanya.

BACA JUGA :  Bima Arya Cerita Kisah Perjalanan 10 Tahun Menata Kota Bogor

Kementerian Hukum dan HAM memastikan 448 orang dari total 1.870 tahanan dan narapidana yang melarikan diri dari Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, pada Jumat (5/5). Hingga Minggu siang, tahanan yang ditangkap terus bertambah, yakni sekitar 242 orang.

============================================================
============================================================
============================================================