Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]
GRESIK, TODAY– Kerusuhan di dalam stadion kembali pecah. Kali ini terjadi dalam laga ISC 2016 antara Persegres Gresik United yang menjamu PS TNI di StaÂdion Petrokimia, Gresik, Minggu (22/5/2016). Setidaknya 40 suporÂter tuan rumah luka-luka dan haÂrus dilarikan ke rumah sakit.
Ada beberapa versi terkai saÂbab musabab kerusuhan dalam pertandingan yang berkesudahÂan 0-0 itu. Ada yang mengatakan suporter PS TNI tak suka denÂgan aksi provokatif Ultrasmania dalam memberi dukungan keÂpada tim tuan rumah. Ada pula yang mengatakan pendukung PS TNI yang lebih dulu melakukan aksi kekerasan.
Akibat kejadian tersebut, 25 suporter Gresik United yang luka-luka dan dirawat di RS Petrokimia Gresik, sedangkan 15 suporter lainnya dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Kebanyakan dari merÂeka mengalami bocor di kepala, bahkan ada yang patah tulang.
Kejadian ini langsung dirÂespon oleh manajemen PS TNI, yang suporternya adalah para tentara. PS TNI meminta maaf atas insiden tersebut dan meÂnyerahkan masalah ini kepada Komisi Disiplin PT Gelora Trisula Semesta (GTS).
“Kami mewakili Suporter PS TNI memohon maaf yang sebeÂsar besarnya kepada suporter Persegres GU atas insiden kemaÂrin di Stadion Petrokimia Gresik. Tindakan yang kami lakukan selaku perwakilan manajemen klub adalah memberikan eduÂkasi kepada suporter PS TNI agar tidak terjadi hal yang sama di kemudian hari,†ujar PS TNI meÂlalui rilisnya kepada wartawan.
“Adapun kronologisnya adalah karena dipicu aksi provoÂkasi Oknum Suporter Persegres GU yg bernyanyi dan meneriakÂkan yel-yel rasis seperti ‘PS TNI Jancok, Aparat Keparat’ sesuai regulasi Bab XI DISIPLIN Pasal 55 Tim Tuan Rumah dapat diÂkategorikan sebagai pelanggaran disiplin karena meneriakkan yel-yel yang berbau rasis dan penghiÂnaan terhadap Tim Tamu,†lanjut pernyataan itu.
“Serta spanduk rasis bertuÂliskan ‘Stop Arogansi Cops’ dan pelemparan batu dari salah satu oknum Suporter Persegres GU yang berada di pinggir lapangan dan mengenai salah satu Suporter PS TNI, sehingga kejadian terseÂbut memicu turunnya oknum SuÂporter PS TNI ke lapangan.â€
“Peringatan agar sektor 5 Stadion Petrokimia harus steril dan harus ada barikade jarak anÂtar suporter sudah disampaikan oleh Kabag Ops Polres Gresik dan disepakati perwakilan suÂporter serta Panpel Gresik pada saat Rakor di Polres Gresik hari Jumat. (Bab IX Tiket dan AkreÂditasi pasal 51 ayat 5 yaitu Klub Tuan Rumah Wajib menyiapkan saleable capacity untuk Suporter Klub Tamu di tempat yg terpisah dan Aman tanpa diskriminasi berdasarkan agama, ras, gender, atau kebangsaan), namun okÂnum Suporter Gresik tetap meÂmaksa ingin menempati Sektor 5 yang sudah menjadi kesepakatan bersama untuk dikosongkan.â€
“Kami dari manajemen PS TNI menyerahkan sepenuhnya kepada Komdis PT GTS terkait insiden kemarin, karena dihadiri oleh Match Commissioner dari PT GTS yang menyaksikan langsung di lapangan sesuai Bab XI DISIPÂLIN pasal 57 tentang Tindak KeÂkerasan dan Indispliner Tim Tuan Rumah. Kami harapkan Komdis bisa adil dalam menyikapi insiden kemarin sesuai regulasi dan kode disiplin PT GTS,†demikian ketÂerangan lengkap PS TNI.
Sebelumnya, pada 13 Mei seorang suporter Persija Jakarta bernama Muhammad Fahreza tewas. Ia kehilangan nyawanya diduga karena dianiaya petugas, sewaktu ada bentrokan suporter dengan petugas keamanan jelang laga Persija vs Persela di Stadion Utama Gelora Bung Karno.