TIBET TODAY– Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu dengan pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama di GeÂdung Putih. Pertemuan tetap diÂgelar meski menuai protes dari pemerintah China yang bahkan mengancam, pertemuan itu akan merusak hubungan diploÂmatik kedua negara.
Pertemuan tertutup ini berÂlangsung di kediaman Gedung Putih, bukan di Oval Office, tempat presiden AS biasanya menemui para pemimpin dunia. Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest menyatakan, pemilihan kediaman sebagai tempat perteÂmuan menunjukkan “sifat pribaÂdi pertemuan mereka.â€
Ini merupakan pertemuan Obama yang keempat dengan Dalai Lama di Gedung Putih dalam delapan tahun terakhir. Dikatakan Earnest, dalam perÂtemuan tersebut Obama berÂterima kasih kepada Dalai Lama atas ucapan dukacitanya unÂtuk para korban penembakan brutal di kelab malam gay di Orlando, Florida. Obama juga menyampaikan pujian kepada Dalai Lama. “Presiden menyÂampaikan apresiasinya atas ajaÂran dan keyakinan Dalai Lama dalam memelihara keagamaan unik, kultur dan tradisi linguistik Tibet,†ujar Earnest seperti diÂlansir kantor berita AFP, Kamis (16/6/2016).
Namun ditegaskan Earnest, kebijakan AS yang menganggap Tibet sebagai bagian dari China, tidak berubah. Sementara itu, dalam wawancara dengan Fox News, Dalai Lama mengataÂkan, dalam pertemuan tersebut dirinya dan Obama berbicara mengenai situasi terkini di Tibet. Dalai Lama membantah dirinya menginginkan kemerdekaan dari China. Dikatakannya, TiÂbet tetap ingin menjadi bagian dari China selama “kami menÂdapatkan hak penuh atas perÂlindungan budaya kami, atau pengetahuan Buddha yang kaya, pengetahuan filosofi Buddha, hal-hal semacam itu.â€