Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mempersiapkan insentif modal bagi bank yang ingin membuka kantor cabang baru. Saat ini, rasio Biaya Operasi Pendapatan Operasi (BOPO) sebesar 70-80 persen. Semakin rendah rasio BOPO, maka kinerja bank akan semakin efisien.
Oleh : Winda Herviana
[email protected]
Jadi nanti ada formula diskon terhadap modal intiÂnya yang kita perkecil,†ujar Ketua Dewan KomisÂioner OJK Muliaman D Hadad di Kantor Pusat Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jalan Dr WaÂhidin Raya, Jakarta Pusat, Jumat (8/4/2016).
Dengan demikian, lanjut dia, akan memberi ruang bagi bank yang mendapat insentif tersebut untuk memiÂliki kapasitas lebih dalam perluasan jaringan kantor.
“Artinya kalau dia dapat menurunkan BOPO dan NIM ke level tertentu, dia dapat diskon lebih besar dan begitu seterusnya,†terang Muliaman.
Namun sayangnya, Muliaman sendiri belum mau menjelaskan lebih rinci perihal besaran penurunan raÂsionya. Namun Muliaman meyakinkan, diskon tersebut akan mampu memberi kelonggaran sebesar 40-50 persen dari modal pembukaan jaringan kantor bank.
Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah mendoÂrong perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit hingga di bawah sepuluh persen. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini OJK, akan memberi insentif modal inti bagi bank yang membuka kantor caÂbang baru.
Selama ini kinerja bank dinilai tidak efisien karena cost of fund (biaya dana) yang terlalu tinggi. Insentif modal memberi kelonggaran bagi bank dalam membuka kantor sehingga diharapkan salah satunya mampu menuÂrunkan suku bunga kredit bank tersebut.
Sehingga pada akhirnya perbankan dapat memiliki marjin keuntungan yang cukup dan tidak lagi memasang bunga kredit yang tinggi di level dua digit. Pemerintah inÂgin, seluruh sektor kredit hanya memiliki bunga rendah di level satu digit. (NET)