JAKARTA, Today – PT Liga Indonesia sudah menyusun rancangan jadwal kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015/16.
Rencananya, kick-off kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu akan digelar pada pekan ketiga Oktober 2015.
Hal itu diketahui dari surat edaran yang diberikan PT Liga ke klub-klub ISL tertanggal 28 Juli 2015. “PerteÂmuan akan berlangsung 12 Agustus 2015 di Jakarta,” tulis surat yang diÂtanda tangani CEO PT Liga, Joko DriÂyono, itu.
Selain itu, PT Liga juga akan berkoordinasi dengan Polri, BOPI (Badan Olahraga Profesional IndoÂnesia), dan institusi terkait lainnya, Agustus nanti.
“Liga akan menyampaikan perÂmohonan kepada PSSI terkait perÂangkat pertandingan kompetisi 2015/16,†tambahnya.
Lebih lanjut, PT Liga juga meÂnyebutkan akan melakukan perÂtemuan dengan BV Sport selaku partner komersial, dan sedang meÂnyusun regulasi kompetisi 2015/16. Rencananya, draf regulasi akan seleÂsai pertengahan Agustus nanti.
Di sisi lain, PT Liga akhirnya beÂrani mengambil langkah tersebut setelah PSSI memenangkan gugatan mereka atas Menpora di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, 14 Juli lalu.
Pada sidang itu diputuskan MenÂpora harus mencabut surat keputuÂsan nomor 01307 mengenai sanksi administrasi terhadap PSSI. Namun, Kemenpora sudah langsung menÂgajukan banding untuk keputusan tersebut.
Seperti diketahui PT Liga IndoneÂsia terus melakukan persiapan serius agar kompetisi musim depan, baik itu Indonesia Super League (ISL) maupun Divisi Utama dapat terseÂlenggara sesuai rencana.
Jika berdasarkan permintaan PSSI, kompetisi diharapkan mulai berjalan pada Oktober mendatang. Dalam upaya tersebut, PT Liga IndoÂnesia juga sedang merancang sejumÂlah terobosan.
Diterangkan Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigorshalom Boboy, piÂhaknya tengah membuat beberapa tambahan dalam regulasi. Tujuan utamanya adalah yakni supaya mampu memproteksi klub dan juga pemain.
Dengan begitu, klub tidak asal-asalan dalam membelanjakan uang dan memaksakan diri merekrut peÂmain dan pelatih dalam kondisi ketÂerbatasan dana.
“Jika hal tersebut dilakukan, tungÂgakan gaji seperti yang terjadi sebelÂumnya bisa dihentikan, sehingga ada beberapa hal yang kami masukan dalam regulasi, di antaranya proteksi terhadap pemain, kemudian terkait finansial klub,” tutur Tigor.
“Hal tersebut sebenarnya meruÂpakan masalah pembayaran pemain, apakah menggunakan salary cap atau financial fair play,” sambungÂnya.
Ditambahkan Tigor, PT Liga IndoÂnesia akan berupaya cepat merealisaÂsikan hal tersebut. Sehingga, dapat melakukan pertemuan dengan PSSI dan klub untuk memastikan kelangÂsungan kompetisi.
(Imam/net)