JAKARTA, TODAY — Hiruk-pikuk di kawasan perempaÂtan Sarinah, Jakarta Pusat, tiba-tiba hening sesaat setelah ledakan keras meletup di Pos Polisi Sarinah, kemarin pagi sekitar pukul 10:20 WIB. Pos polisi hancur. Ledakan ini sekeÂtika membuat warga yang berakÂtifitas di kawasan tersebut belingÂsatan melarikan diri.
Sedikitnya lima bom bunuh diri meletup di kawasan itu. Data terakhir yang dihimpun menyebutÂkan, 7 orang tewas (5 pelaku teror, 1 polisi dan 1 WNA asal Kanada) dan 24 orang (warga sipil Indonesia) mengalami luka berat.
Suasana tampak mencekam. Polisi menutup dan mensterilisasi kawasan Jalan Thamrin hingga Bundaran Hotel Indonesia, hingga akhirnya ditutup unÂtuk dua arah. Tak berhenti di satu ledaÂkan saja.
Ledakan berikutnya kemudian kemÂbali meletup. Kali ini bom meledak di halaman parkir Starbucks Cafe, SariÂnah. Ledakan kedua kemudian disusul aksi tembak-tembakan yang terdengar di Pos Polisi Sarinah, Thamrin Jakarta. Tak lama berselang, polisi datang denÂgan senjata lengkap. Satu orang terliÂhat tergeletak di tengah jalan Pos Polisi Sarinah, sedangkan satu orang lain berkewarganegaraan asing tergeletak di depan Starbucks. Usai memberondong dengan tembakan, 2 pelaku teror meleÂdakkan diri di depan Starbucks.
Seorang saksi, Edi, menuturkan usai ledakan pertama terjadi di deÂpan Sarinah, ia bersama warga lainnya berkerumun melihat korban. Di anÂtara kerumunan itu ternyata terdapat 2 orang pelaku yang kemudian menemÂbaki secara membabibuta. “Saya lihat pelaku berkaus hitam, pakai topi, dan bawa ransel. Umurnya sekitar 20 tahuÂnan. Tiba-tiba dia keluarin pistol dan menembak ke kerumunan,†ucap Edi yang bekerja di belakang Gedung SariÂnah Thamrin. “Lalu dia mundur ke arah Starbucks dengan tenang. Tak lama ada ledakan di sebuah mobil,†kata Edi.
(Yuska Apitya Aji)