BTM-(1)Terkait keberadaan prostitusi pelajar di foodcorut Bogor Trade Mal (BTM) membuat aktivis Islam di Kota Bogor mengancam turun tangan. Mereka berencana menggelar swepping ke lokasi foodcourt mal terbesar di Kota hujan itu.

Oleh :Guntur Eko Wicaksono
Guntur_ada@ yahoo .com

Aktivis Pusat Pengem­bangan Islam Bogor (PPIB) yang juga merangkap sebagai Ketua Mahkamah Laskar Front Pembela Islam (FPI) Pusat, Moh Machsuni Kaloko mengatakan pihaknya meminta Pemkot Bogor untuk menjalank­an tugasnya. “Pemerintah mau bertindak atau tidak menanggapi laporan seperti ini. Kalau saya sebagai aktivis melihat seperti itu saya tidak akan tinggal diam,” ujar pria yang akrab disapa machsuni.

BACA JUGA :  Masjid Agung Al Isra Kota Bogor jadi Pusat Ekonomi, Sosial dan Peradaban

Lebih lanjut, Machsuni juga meminta kepada pemerintah jika merasa tidak sanggup untuk menangani permasalahan prosti­tusi yang ada di mal BTM, maka pihaknya akan langsung turun tangan untuk menyelesaikannya. “Kita-kita bakalan turun tangan, kalau pemerintah tidak mau ber­tindak terkait hal ini, kita akan bersihkan dan sweeping, kita bakalan pakai tangan,” tegasnya.

Machsuni juga menjelaskan selain dengan kekerasan men­genai prostitusi di mal BTM bisa juga menggunakan lisan. “Jika pihak manajemen tidak bisa membersihkan kaum homo, lesbi dan prostitusi yang ada di mal, kita minta izinnya dicabut,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Kamis 28 Maret 2024

Menanggapi hal ini, Kasat­pol PP Kota Bogor, Eko Prabo­wo, mengatakan, pihaknya akan bertindak jika sudah mendapatkan bukti-bukti yang kuat dan pihaknya meminta agar pihak ormas untuk tidak bertindak secara arogan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kita menyarankan percayakan ke kita saja yang melakukan penyelidikan, dan penindakan yang berkenaan dengan pelanggaran perda, pol pp dan instansi terkait lain­nya insyaallah akan melakukan tindakan sesuai aturan yg ber­laku,” bebernya.

Soal banyaknya persoalan di BTM ini, Manager Marketing dan Komunikasi Mal BTM, Sha­ron Vebrilla, tak berkenan men­jawab. (*)

============================================================
============================================================
============================================================