BOGOR TODAY – Tembok pembatas lahan koÂsong yang berlokasi di Kampung Ciheuleut RT07/08, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor, mendadak ambrug, Selasa (8/9/2015) siang. Tembok setinggi dua meter itu menimpa tiga warga setempat. Ketiga warÂga tersebut diketahui sebagai siswa kelas 2 SD Ciheuluet 2 Kota Bogor, bernama, Ahmad RaÂbani, M. Rangga dan Mardiansyah.
Ahmad Robani mengalami luka memar di bagian kaki, tangan dan pipi. Mardiansyah mengalami luka ringan di kepala bagian beÂlakang. Sedangkan Rangga mengalami luka ringan di kepala bagian belakang dan memar di sekujur tubuh.
Meski ketiga korban sudah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas dan juru piÂjat setempat. Namun, untuk biaya pengobatan masih ditanggung oleh para orang tua korban.
Menurut saksi mata, Pardamean Sitanggang (52), peristiwa terjadi sekira pukul 11.30 WIB. Saat itu ketiga korban hendak pulang dari sekoÂlah berjalan menyusuri jalan setapak disampÂing tembok tersebut. “Entah apa penyebabnya tiba-tiba saja tembok ambruk,†ungkapnya.
Lebih lanjut kata dia, Jika tidak ada pohon nangka dan pagar mungkin tembok ambruk selebar 15 meter tidak bisa tertahan. Kondisi tembok memang sudah rapuh. Tembok amÂbruk pertama kali sejak 25 tahun lalu dibangun. “Kita mau lapor kepada pemilik tapi tidak tahu siapa pemiliknya,†ujarnya.
Saat peristiwa itu terjadi didapati posisi korban terlentang. Anak-anak sempat teriak minta tolong. Beruntung warga langsung beruÂpaya menyelamatkan korban dan membawa ke Puskesmas dan juru pijat setempat guna mendapatkan penanganan medis.
(Guntur Eko Wicaksono)