CIBINONG, TODAY – Panen raya di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor tidak mampu menurunkan harga beras di pasaran.

Kepala Bidang Tanaman Pan­gan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kabu­paten Bogor, Prasetyowati men­gatakan, panen raya berlang­sung sepanjang Februari hingga akhir Maret 2016.

Dari luas 20.737 hektare sawah di Kabupaten Bogor, di­harapkan bisa menghasilkan 125.000 ton gabah kering gil­ing. “Sejumlah daerah penghasil padi, seperti Sukamakmur, Jong­gol, dan Citeurep telah panen raya. Akhir Maret juga, wilayah seperti Dramaga, Tamansari dan Ciampe akan panen. Arti­nya, ketersediaan beras di Bogor pada akhir Maret hingga April mencapai 112.000 ton beras,” katanya, Selasa (9/2/2016).

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Wanita di Slogohimo Wonogiri, Gegerkan Warga Setempat

Menurut Wati, harga beras saat ini diprediksi mengalami penurunan seiring melimpahn­ya beras pascapanen raya. Se­mentara, Januar (55), agen be­ras di Pasar Ciluar mengatakan, harga beras masih sama dengan harga pada bulan lalu atau tidak mengalami penurunan

“Harga beras untuk kualitas rendah Rp 7.000 per liter, se­dangkan untuk beras kualitas sedang Rp 8.500 dan kualitas baik Rp 11.000. Katanya pasokan beras saat ini banyak, tapi harga tetap saja sama,” kata Januar.

BACA JUGA :  PKRS RSUD Leuwiliang Berikan Edukasi Mengenai Buah Pada ANak – anak

Ia mengaku, jika pasokan be­ras masih tersedia, ia akan me­nahan diri untuk membeli lebih banyak. Dalam setiap pekan, Jefri mengambil beras asal Indramayu sekitar 20 ton. “Tidak mungkin mengambil beras lebih karena jumlah pembeli pun tetap,” pung­kasnya.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================