featured-image7-1110x741Untuk mengeksplorasi hubungan antara cahaya lampu dengan obesitas, peneliti dari University of Haifa menganalisis penerangan malam hari di seluruh dunia melalui satelit militer AS dan menggabungkannya dengan data obesitas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Peneliti lalu menemukan hubungan antara cahaya lampu pada malam hari dengan penambahan berat badan yang berlebihan pada pria dan wanita.

“Karena adanya cahaya lampu pada malam hari, teruta­ma saat mendekati waktu tidur, kita menjadi sering makan di waktu yang salah, yaitu ketika proses metabolisme melambat pada malam hari,” kata peneliti NA Rybnikova.

BACA JUGA :  Waspada! Ini Dia 8 Cara Mencegah Tertular Flu Singapura

Meski begitu, penelitian ini tidak membuktikan kalau cahaya lampu secara langsung menyebabkan obesitas, dan para ilmuwan belum bisa memastikan apakah lampu atau cahaya dari gadget, seperti tablet dan televisi juga memengaruhi berapa banyak penambahan berat badan seseorang.

Hanya saja, sangat mungkin bila kehadiran lampu terang berkontribusi terhadap obesitas karena menekan produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur.

BACA JUGA :  Rendah Fluktosa, 4 Makanan ini Baik untuk Penderita Diabetes

Kehadiran lampu saat malam juga dapat berkontribusi sebagai jet lag sosial, atau gangguan ritme alami tubuh yang terjadi ketika seseorang tidur dan bangun pada jam yang bertentangan dengan jam biologis internal.

Sejalan dengan variabel kebiasaan makan dan aktivitas fisik, cahaya lampu dinilai mampu menyumbangkan ke­mungkinan penambahan berat badan sampai dengan 73 persen pada wanita dan 68 persen pada pria.

============================================================
============================================================
============================================================