SETIAP yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Ketika ajal tiba, tak akan mundur dan tak akan maju sedikitpun. Allah sudah menegaskan dalam al-Qur’an. Kematian adalah sebuah keniscayaan. Namun sayangnya tak banyak yang tahu dan mau mencari tahu tentang hakikat kematian itu sendiri.

Tak ingin tahukah kedahsyatan sakaratul maut, saat kematian tiba? Tak ingin tahukah tentang kehidupan pasca kematian? Bagaimana kita kelak di alam kubur, bagaimanakah malam pertama kita di alam kubur? Bagaimanakah perjumpaan kita dengan dua malaikat di alam kubur kelak?

Kita baru saja dikejutkan oleh pernyataan tokoh partai politik yang menegaskan betapa dia tak percaya dengan alam kehidupan setelah kematian. Bahkan tokoh itu dengan pongah dan arogan menyebut para ulama yang senantiasa mengingatkan tentang kehidupan akhirat berdasarkan kitab suci itu, sebagai peramal masa depan. Astagfirullah. Dia menuding seolah para ulama itu sedang mengigau, padahal dia sendiri yang sedang mengigau.

Kematian adalah suatu keniscayaan. Tak ada satupun mahluk hidup, termasuk manusia yang tak percaya dengan adanya kehidupan setelah kematian, pasti akan mati. Dan, dia akan merasakan betapa sakitnya sakaratul maut itu. Naudzubillahi minadzalik. (*)

============================================================
============================================================
============================================================