SAUDI TODAY – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, sangat kecewa terhadap hukuman mati yang diber­lakukan Arab Saudi terhadap 47 tahanan mereka, termasuk seorang ulama terkemuka Syiah, Sheikh Nimr al-Nimr.

Menurut Juru bicaranya, Ban Ki Moon meminta massa yang sempat berunjuk rasa dengan keras di Iran untuk tenang dan mengupayakan untuk bisa mengendalikan diri. Sekjen juga mendesak semua pe­mimpin negara teluk untuk bekerja sama menghindari ketegangan yang lebih buruk. “Terutama untuk kon­flik antaraliran,” katanya, seperti di­lansir Reuters, kemarin.

Selepas terhadap sang ulama dan puluhan orang tahanan, terjadi ketegangan dan demonstrasi yang mengekspresikan kemarahan di Te­heran, Iran. Gedung Kedutaan Arab jadi sasaran kemarahan. Bom mo­lotov serta cacian dialamatkan bagi para diplomat Arab Saudi.

Hukuman mati melonjak di Arab Saudi sejak Raja Salman naik tahta satu tahun lalu. Kelompok hak asasi berulang kali mengangkat kekha­watiran, terkait keadilan dalam pen­gadilan di kerajaan tersebut. “Sheik al-Nimr beserta sejumlah tahanan lainnya yang telah dieksekusi din­yatakan bersalah setelah adanya pengadilan yang menimbulkan kekhawatiran serius atas asal tudu­han dan keadilan proses tersebut,” kata juru bicara Ban Ki-moon. Ban Ki Moon juga, tambahnya. “Mende­sak Arab Saudi mengganti hukuman mati di kerajaan tersebut,”

Kelompok garis keras Iran, Pen­gawal Revolusi berjanji akan “balas dendam dengan keras” terhadap Saudi, yang mayoritas penduduknya merupakan warga Sunni, atas eksekusi Nimr pada Sabtu (2/1/2015). Pengawal Revolusi menyebut akan menggulingkan “Rezim pro-teroris dan anti-Islam” yang merujuk kepa­da Saudi.

Sementara, situs resmi Pe­mimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menampilkan foto algojo Arab di sebelah algojo ISIS yang ter­kenal, ‘Jihad John’, dengan judul “Apa bedanya?”.

Nimr merupakan salah satu kriti­kus dari kelompok Syiah yang paling vokal di Saudi. Nimr dianggap seb­agai seorang teroris oleh Riyadh, tapi dipuji oleh Iran sebagai pemerhati hak-hak kelompok Syiah yang mi­noritas dan terpinggirkan di Saudi.

Nimr juga merupakan pemimpin sekte aktivis muda, yang lelah den­gan kepemimpinan para pejabat senior di Saudi untuk memperjuang­kan kesetaraan Syiah dengan Sunni. Meski sebagian besar dari 47 orang yang tewas dalam eksekusi massa terbesar di Saudi dalam beberapa tahun ini merupakan warga Sunni yang didakwa terlibat dalam kelom­pok al-Qaidah, tetapi Nimr dan tiga warga Syiah tak luput dari hukuman dan dituduh terlibat dalam sebuah penembakan polisi.

Insiden ini menunjukkan bahwa meski negara-negara Teluk memiliki musuh bersama yang harus diberan­tas, yakni kelompok militan ISIS, tak menjadikan perdebatan Sunni-Syiah mereda di Saudi dan Iran. Perde­batan ini juga memengaruhi pembe­rontakan Houthi dan intervensi mili­ter Saudi di Yaman.

Warga Iran meluncurkan unjuk rasa besar-besaran dan menyerbu gedung Kedutaan besar Arab Saudi di ibu kota Teheran pada Minggu (3/1/2016) dini hari. Aksi demonstra­si berujung ricuh ketika massa mulai merangsek masuk gedung, meng­hancurkan furnitur dan meman­tik api, sebelum akhirnya berhasil dibubarkan polisi.

Kantor berita Iran, ISNA mel­aporkan bahwa para pengunjuk rasa mulanya berkumpul di luar kedutaan untuk memprotes eksekusi terhadap Nimr al-Nimr, seorang ulama Syiah oleh Saudi, atas tuduhan terorisme. Iran, negara yang mayoritas pen­duduknya merupakan warga Syiah, menilai ekseskusi itu tidak adil.

Massa kemudian mulai masuk ke gedung dan memantik api. Foto-foto yang beredar di media sosial muncul menunjukkan para demonstran ten­gah menghancurkan furnitur di dalam kedutaan.

Sejumlah foto lainnya juga menunjukkan polisi anti huru-hara kemudian terlaihat menjaga penuh lokasi kejadian, sementara para petugas pemadam kebakaran meng­hentikan kobaran api yang mulai membakar bangunan. ISNA menye­butkan bahwa kepala polisi Tehe­ran berada di lokasi kejadian untuk memulihkan ketenangan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaber Ansari menyerukan agar warga tetap ten­ang dan menyatakan tidak boleh ada demonstrasi lagi di sekitar gedung diplomatik Saudi, menurut laporan kantor berita IRNA.

(Yuska Apitya/net)

============================================================
============================================================
============================================================