BOGOR, TODAY — Hujan deÂras yang turun dua hari lalu, ternyata belum mengakhiri krisis air bersih di Kota Bogor. Kota berpenduduk satu juta jiwa lebih ini, diperkirakan masih akan dilanda kekeringan akibat kemarau yang ekstrem.
Hampir di seluruh kecaÂmatan Kota Bogor memiliki titik rawan bencana kekeringan air bersih. Yang paling parah terÂjadi di tiga kelurahan yakni KeÂlurahan Mulyaharja, Kecamatan
 Bogor Selatan, Kelurahan Bubulak KeÂcamatan Bogor Barat, dan Kelurahan CiÂmahpar Kecamatan Bogor Utara. Sumur warga yang menjadi sumber air bersih untuk kebutuhan memasak dan mandi, telah cukup lama mengalami kekeringan.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terdampak bencana kekeringan ini, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sangat aktif menggelontorÂkan air bersih. Dalam sepekan ini saja telah menyalurkan 250.000 liter air bersih kepada warga Kota Bogor yang terdampak kekeringan.
Air bersih dari PDAM Tirta pakuan itu dipasok ke tiga kelurahan yang palÂing parah terkena imbas kemarau, yakÂni Kelurahan Mulyaharja Kecamatan Bogor Selatan, Kelurahan Bubulak Kecamatan Barat, dan Cimahpar KecaÂmatan Bogor Utara.
Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, H. Untung Kurniadi menÂgatakan, penyaluran air bersih ini dilakuÂkan atas instruksi Walikota Bogor Bima Arya. Sebelumnya, Pemkot Bogor memerÂintahkan PDAM Tirta Pakuan menyalurÂkan 9.000 liter air bersih perhari ke sejumÂlah titik yang terdampak kekeringan.
“Jika dikalkulasikan, sejak Selasa (21/7/2015) hingga hari ini (kemarin), kita sudah pasok 250 ribu liter air berÂsih ke tiga titik di Kota Bogor, yakni Mulyaharja, Bubulak, dan Cimahpar. Setiap hari kita kirim 9.000 liter air berÂsih ke tiga tempat itu,†kata Untung di ruang kerjanya, Selasa (28/7/2015).
Sejak Selasa (21/7/2015), PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mendirikan empat tangki portable yang sifatnya menetap di sejumlah titik. Diantaranya di RW 4 dan RW 11 Kelurahan Mulyaharja, RW 1 dan RW 8 Kelurahan Cimahpar, dan satu untuk tangki mobile di dekat KanÂtor Kelurahan Bubulak.
Untung menjelaskan, tangki portaÂble ini sangat berguna bagi masyarakat yang membutuhkan pasokan air bersih, terutama pada musim kemarau. “KeleÂbihannya bisa stay dan diisi ulang. Cara isi ulangnya ada dua cara, Pertama, bisa dikoneksikan dengan jaringan pipa terdekat, atau air diisi dengan mobil tangki yang lain melalui selang khuÂsus,†urai Untung
Untung menegaskan, pengiriman air bersih ke tiga kelurahan itu tak diÂpungut biaya sedikitpun. Ini meruÂpakan bentuk kepedulian PDAM Tirta Pakuan dan Pemkot Bogor bagi warga Kota Bogor yang mengalami kesulitan air bersih akibat kekeringan.
“Kami akan kirim bantuan air berÂsih itu sepanjang masih diperlukan, karena idle capacity air kita 159 liter perdetik. Insya Allah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan warga yang keÂsulitan air bersih. Tapi kami berharap kemarau ini segera berakhir,†papar Untung.
PDAM Tirta Pakuan pun berencana mengembangkan jaringan pipa di beÂberapa wilayah di Kota Bogor. Langkah ini dilakukan untuk menambah jumlah pelanggan baru. “Kalau semua warga Kota Bogor sudah bisa menjadi pelangÂgan PDAM, kami yakin mereka tak akan kesulitan lagi mendapatkan air bersih,†urai Untung.
Untung mengimbau warga Kota BoÂgor lebih berhemat dalam penggunaan air. “Kami pun berpesan agar warga Kota Bogor segera menjadi pelanggan PDAM,†ujar Untung.
(Kozer)