BOGOR TODAYÂ – Indonesia akan serempak melakukan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di kabupaten/ kota seluruh Indonesia mulai 8 Maret 2016 hingga 15 Maret 2016. Imunisasi polio tetes ini dilakukan sebagai upaya menuÂju Dunia Bebas Polio sehingga imunisasi ini bisa dihentikan pada 2020.
Kepala Seksi Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dr. Siti Robiah menÂgatakan, imunisasi polio tetes ini ditargetkan bisa mencangkup 95 persen anak usia 0 bulan – 59 bulan di seluruh Kota Bogor. Jika capaian target bisa dipenuhi maka kecil kemungkinan terjadinya polio di 2020 karena penularan poÂlio liar bisa lebih diminimalisir. “Polio liar itu virus polio dari luar Indonesia. Dua negara yang masih endemik polio yakni Afganistan dan Pakistan,†ujarnya, kemarin.
Obien sapaan akrabnya menuturkan, seÂjauh ini Dinkes Kota Bogor sudah melakukan persiapan dengan kepala Puskesmas di seÂtiap wilayah. Yakni dengan mengidentifikasi sasaran, menginventaris jumlah vaksin yang diperlukan dan data pos pin di posyandu. Pos PIN di Kota Bogor berjumlah 1045 termasuk didalamnya 17 Rumah Sakit yang diperuntuÂkan bagi anak-anak dengan cakupan imunitas rendah atau orang dengan HIV/ Aids (ODHA). “Bagi penderita Odha imunisasi polionya leÂwat suntikan,†jelas Obien.
Penularan virus polio ini melalui tinja dari seseorang yang terkena virus polio. Dari tinja ditularkan melalui lalat yang hinggap di makanan. Virus ini sangat rentan terjangÂkit pada anak-anak yang tidak diimunisasi polio dan akan menyebabkan kelumpuhan hingga kematian jika terinfeksi di daerah pernapasan. “Indonesia pada 27 Maret 2014 sudah mendapatkan sertifikat bebas polio dari WHO. Maka dari itu setelah nanti vaksin akan dilihat perkembangannya apakah masih ada yang terkena apa tidak,†pungkas Obien.
(Yuska Apitya/*)