BANDUNG, Today – Usai gugur di Piala AFC 2015, para pemain persib terlihat galau karena bingung tidak ada kegiatan turÂnamen lagi untuk dilakukan. Karena kompetisi rutin t a Âhunan masih menunggu keputusan FIFA. SepÂerti dikÂetahui, naÂsib sepak bola IndoÂn e Âsia akan ditentukan besok (hari ini, red).
“Sekarang kita nunggu keputusan tanggal 29, untuk ke depannya berlanjutnya sepakbola Indonesia ini sepÂerti apa, jadi sebagai pemain kita menunggu saja,” ujar bek kanan Persib Bandung Tony Sucipto, di Stadion Si Jalak HaÂrupat Kabupaten Bandung.
Soal kekalahan di fase 16 beÂsar piala AFC 2015, Tony hanya bisa berlapang dada. “Selamat buat kitchee, yang dari segi orÂganisasi bagus. Kita tertinggal di babak pertama dua kosong dan kita bangkit di babak kedÂua, tapi sudah tidak bisa bangÂkit lagi,” paparnya.
Lawannya beberapa kali melancarkan umpan silang yang mengancam gawang PersÂib. Tony pun tak menampik cuÂkup sulit menjaga pergerakan para pemain Kitchee. TerutaÂma striker asingnya, Juan CarÂlos Rodriguesz.
“Kalau kewalahan sih pasti, ada beberapa pemain yang baÂgus, contohnya striker ( Juan). Dia cetak 29 atau 28 gol dari 30 pertandingan kalau nggak salah,†tuturnya.
Meski kecewa dengan hasil akhir, dia mengapresiasi tinÂdakan bobotoh yang tak henti memberikan dukungan. Dia pun sedih tak bisa menuntasÂkan hasrat pendukungnya untuk meraih asa juara di Piala AFC 2015.
“Terima kasih buat boÂbotoh yang sudah menduÂkung, tapi ya bagaimana lagi, memang Kitchee tim bagus,†pungkas dia.
Senada diungkapkan Gelandang Persib Makan Konate berharap PT Liga InÂdonesia bisa bergerak cepat menyelenggarakan kompetisi. Sebab dia tidak tahu masa deÂpannya seperti apa, menyusul kandasnya tim Maung BandÂung di Piala AFC 2015.
Setelah kalah dari Kitchee SC di babak 16 besar Piala AFC 2015, Persib kini tidak memiliki ajang untuk mengasah kemamÂpuan. Bahkan, Konate juga masih bimbang dengan masa depannya bersama Maung Bandung, yang memang beÂlum memutuskan agenda beriÂkutnya.
“Setelah pertandingan ini kita lihat dulu PT Liga, saya berharap segera menggelar pertandingan. Karena ini meÂnyangkut masa depan saya juga, berlatih juga saya belum tahu,†ucap Konate.
Mengenai pertandingan babak 16 besar Piala AFC, Konate menilai Persib belum mendapat kesempatan berkipÂrah dalam turnamen kasta kedÂua antar klub se-Asia itu.
Namun, pemain berusia 23 tahun ini tidak ingin terÂlarut dengan kekalahannya atas Kitche SC. Konate sudah berlapang dada menerima kekalahan Maung Bandung atas kontestan dari Hongkong tersebut, karena menurutnya hal ini merupakan bagian dari dinamika sepak bola.
“Hari ini kita belum memiliki banyak kesempatan, dan inilah sepak bola, kadang-kadang kita menang, kadang seri, kita juga bisa kalah,†jelasnya.
Lebih lanjut Konate menilai permainan Kitchee SC cukup gemilang, dengan memainkan kolektivitas tim yang didukung oleh kualitas individu setiap pemainnya. “Kitchee tim baÂgus, mereka memiliki pemain bagus,” tegasnya.
Walaupun demikian, sebÂagai satu-satunya legiun asing di tim Maung Bandung yang bisa tampil, Konate tak lanÂtas gentar saat menghadapi Kitchee SC.
Pemain asal Mali ini jusÂtru lebih terbakar motivasinya manakala Persib sudah kebobÂolan lebih dulu di babak pertaÂma. Konate juga sudah berusaÂha keras mengejar devisit dua gol dari Kitchee SC, namun dia belum mampu mengantarkan Maung Bandung memenangÂkan pertandingan.
Sementara itu, Striker Ilija Spasojevic menegaskan tetap bertahan di Bandung, sekaÂlipun kesempatannya berÂmain di pertandingan resmi kini sudah tertuÂtup, menyusul kandasÂnya kiprah Persib di Piala AFC 2015.
Jangankan pulang ke kampung halaÂmannya di MonteneÂgro, bahkan Spaso juga tidak akan kemÂbali ke rumahnya di Jakarta. Sebab, dia harus tetap menjaga komunikasi dengan Persib, seÂhingga dia memutuskan berÂtahan di Bandung.
“Saya pikir saya tidak ke Montenegro. Istri saya orang Indonesia, saya punya rumah di Jakarta, jadi tidak ada renÂcana untuk pulang, tapi saya akan tetap di Bandung, karena kita harus tetap komunikasi sama tim, karena kita cuma liÂbur,†kata Spaso.
Sekalipun tetap bertahan di Bandung, Spaso ogah hanya berdiam diri saja. Dia berinisiatif melakukan latihan sendiri agar kondisi fisiknya tidak sampai menurun. Dengan begitu, dia akan siap kapanpun ketika dibuÂtuhkan tim Maung Bandung.
“Habis itu tunggu instruksi dari manajemen, tapi saya haÂrus berlatih sendiri agar nanti pas berkumpul saya tetap bisa bertahan kondisi fisik saya agar tidak menurun,” tegasnya.
“Untuk ke depan semua peÂmain termasuk saya berharap Persib tetap eksis. Kita tahun ini sudah bagus, tahun kemarin juara, tahun ini kita hanya kalah dua kali. Kita mau tetap bersama, kareÂna saya pikir ini tim kuat, dan berharap bisa juara l a g i , †p u n g Âkasnya.
(Imam/ net)