BANDUNG TODAY- Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan, mulai tahun ini beasiswa perguruan tinggi yang disediakan pemerintah provinsi bisa ditujukan bagi mahasiswa yang kuliah di luar negeri.

“Kalau sebelumnya siswa asal Jawa Barat kuliah di Jawa Barat, kalau sekarang membuka kesempatan anak-anak terbaik Jawa Barat kita bantu kuliah di luar negeri, tapi perguruan tingginya masih terbatas,” kata dia selepas menemani Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bertemu dengan perwakilan Universitas Indonesia di Gedung Sate, Bandung, kemarin.

Hadadi mengatakan, tahun ini pemerintah provinsi menyediakan Rp 40 miliar untuk beasiswa bagi mahasiswa untuk studi S1 hingga program Doktor. “Alokasi total untuk seluruh beasiswa itu Rp 40 miliar, itu untuk dalam dan luar negeri,” katanya. Menurut Hadadi, pemberian beasiswa untuk sekolah di luar negeri diakuinya masih terbatas. Baru satu yang sudah berjalan yakni Al Azhar di Kairo, Mesir, dan tengah dalam penjajakan satu lagi di Turki. “Turki itu punya mekanisme 80 persen dibiayai pemerintah Turki, di universitas ternamanya, kita bantu 20 persen. Pendanaannya khusus dan sudah ada MoU dengan gubernur,” kata dia.

Hadadi mengatakan, keterbatasan alokasi dana beasiswa untuk perguruan tinggi di luar negeri itu yang menjadi kendala. Di Eropa misalnya, biaya kuliahnya mahal. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan memberikan beasiswa dengan skema bantuan. “Kalau sifatnya bantuan, oke, tapi kalau total dari kami, berat,” kata dia. Pemerintah Proivnsi Jawa Barat saat ini tengah mengevaluasi kerjasama pemberian beasiswa dengan sejumlah perguruan tinggi. “Evaluasi itu untuk memutuskan melanjutkan kerjasamanya, kalau progresnya kurang bagus, mohon maaf mungkin di tinggal,” kata Hadadi.

Beasiswa yang diberikan itu per tahun anggaran. Untuk mahasiswa S1 Rp 6 juta, mahasiswa S2 Rp 12 juta, dan mahasiswa S3 Rp 16 juta. Porsi terbatas diberikan pada penghafal Al Quran yakni Rp 50 juta untuk sekali pemberian. “Bagi penghapal Al Quran dia mau kuliah di luar negeri, di dalam negeri komponennya tidak hanya biaya kuliah tapi juga living cost , buku, dan lain-lain totalnya itu,” kata Hadadi.

============================================================
============================================================
============================================================