JAKARTA, Today – Sejak awal tahun sampai saat ini, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sudah menutup lima Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Penutupan ini raÂta-rata karena adanya penipuan yang dilakukan oleh pemilik dan manajemen.
Demikian disampaikan oleh Kepala LPS Fauzi Ichsan. “Kami sudah menutup sekitar 5 BPR sejak awal tahun. Ada 1.800 BPR jadi wajar saja jika kami menuÂtup 5 BPR sejak awal tahun ini. Rata-rata karena fraud oleh peÂmilik atau manajemen BPR,†jelas Fauzi.
Pada kesempatan itu Fauzi mengatakan, kondisi perbankan nasional masih sehat. Rasio kecuÂkupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan dalam negÂeri berada di tingkat 21 persen. “Salah satu yang tertinggi di duÂnia dan tertinggi di sejarah IndoÂnesia,†imbuh Fauzi.
Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) meÂmang ada kenaikan menjadi 2,8 persen (gross), namun ini maÂsih relatif rendah. “KaÂlau kita melihat dari indikator makronya, nett interest margin, selisih suku bunga deÂposito atau simpanan, dan suku bunga kredit masih di kisaran 5 persen itu juga masih yang terbaik di Asia dan dunia,†ungkap Fauzi.