Foto : Kozer
Foto : Kozer

BOGOR, TODAY – Penolakan terhadap melintasnya truk sampah Provinsi DKI Jakarta menuju TPST Bantargebang yang dilakukan sejumlah ormas di Ke­camatan Cileungsi, mulai mereda. Hal itu terlihat dengan sudah tidak adanya kawalan untuk truk sampah yang menu­ju Bantargebang.

“Sejak dua hari lalu, Jumat, pasukan su­dah ditarik kembali,” ujar Kepala Bagian Op­erasional Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota, Kompol Hersiantony, Minggu (15/11/2015).

Dia mengatakan, seluruh perso­nel berjumlah 700 orang ditarik karena situasi di lapangan telah kondusif.

BACA JUGA :  Lauk Sehat Rendah Lemak dengan Ikan Kukus Asam Pedas

Artinya, tidak ada lagi penolakan warga saat truk sampah DKI melintas di Jalan Transyogi Alternatif Cibubur, Cileungsi, Kabupaten Bogor.

“Kami melihat, masyarakat sudah menerima dengan keberadaan truk sampah yang melintas di ruas Jalan Transyogi,” katanya.

Sebelumnya, truk sampah DKI sem­pat dihadang oleh sejumlah ormas di perempatan Cileungsi, Kabupaten Bo­gor. Puluhan supir truk, terpaksa me­mutar balik laju kendaraannya untuk menghindari gejolak tersebut.

Warga menuntut uang kompensasi bau seperti halnya warga Bantar Ge­bang, Kota Bekasi.

BACA JUGA :  Tertimpa Pohon Tumbang, 2 Pemotor di Purwakarta Tewas

Aksi tersebut kemudian berha­sil diredam setelah Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Syaifullah men­emui Bupati Bogor, Nurhayati, guna mengantisipasi aksi susulan.

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian mengutus 700 personel gabungan untuk mengaw­al truk sampah. Sebab, pasca aksi peng­hadangan ini, sampah menjadi menum­puk di sejumlah wilayah DKI.

“Mengingat DKI merupakan Ibu Kota Negara, jadi proses pengangkutan sampah harus tetap berjalan. Kalau ti­dak begitu, bisa menjadi masalah yang cukup besar,” jelasnya.

(Yuska/*)

============================================================
============================================================
============================================================