BOGOR, TOÂDAY—Riset IndoÂnesia Property Watch (IPW) terhadap proyek-proyek perumahan di wilayah studi Jabodebek-BantÂen menunjukkan nilai penjualan di kuartal kedua 2016 masih mengalami tekanan dan kembali menurun dibandÂingkan triwulan sebelumnya.
Nilai penjualan di Q2-2016 menunjukÂkan penurunan sebesar 13,3% (qtq) dibandÂingkan triwulan sebelumnya menjadi sebeÂsar Rp1,08 triliun. Nilai ini lebih rendah 49,82% (yoy) dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tertinggi secara triwulaÂnan berada di wilayah Bekasi 45,0% diikuti Depok, Tangerang, dan Serang, masing-masing sebesar 12,3%, 11,9%, dan 8,6%. Sedangkan penurunan penjualan terbesar terjadi di wilayah Cilegon, Jakarta, dan BoÂgor, masing-masing turun 69,1%, 65,6%, dan 42,8%.
Meskipun pertumbuhan niÂlai penjualan wilayah Bekasi lebih tinggi dibandingkan wilayah lain, tetapi dari besarnya niÂlai penjualan masih lebih rendah dibandingkan wilayah Bogor. KontriÂbusi Bogor terhadap total nilai penjualan mencapai 22,7%, sedangkan Bekasi mewakiÂli 22,2%.
CEO IPW Ali Tranghanda mengatakan, prediksi IPW awal tahun lalu bahwa penjualan rumah segmen menengah masih terus mendoÂminasi pasar perumahan primer di Jabodebek- Banten kembali terbukti.