Wacana kerjasama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pembayaran tol elektronik (e-payment toll) yang selama ini didengung-dengungkan akhirnya terwujud. Empat bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara kemarin resmi bekerjasama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dalam peluncuran kartu e- toll dalam mewujudkan cashless society. Cashless society artinya gaya hidup masyarakat yang tidak lagi menggunakan uang fisik untuk bertransaksi.
Oleh : Winda Herviana
[email protected]
Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali pada kuartal I-2016 hingga menjadi 6,75 persen. Akan tetapi, sepÂertinya langkah tersebut tidak diikuti penurunan bunga kredit oleh perbankÂan.
Gubernur BI Agus MarÂtowardojo menilai, perÂbankan masih butuh waktu untuk melakuÂkan penyesuaian. Hal ini mengingat efektivitas d a r i penurunan Giro Wajib MiniÂmum (GWM) baru terjadi per 16 Maret 2016.
“BI turunkan BI rate-nya. Kita juga turunkÂan GWM. GWM kedua yang diÂturunkan sudah efektif 16 Maret. Jadi, likuditas yang ada di pasar cukup tinggi, tapi kita meyaÂkini bank masih perlu waktu untuk melakukan penyesuaian tingkat bunga pinjamannya,†kata Agus pada acara Indonesia Investment Forum, di Hotel Mandarin, Jakarta, Selasa (22/3/2016).
Menurut Agus, belum turunnya suku bunga kredit dikarenakan belum bisa tuÂrunnya bunga deposito perbankan.
“Jadi mereka perlu penyesuaian, tapi sekarang yang kita amati, deposit itu turun 7 bps, jadi masih terlalu seÂdikit. Kita harapkan ke depan akan lebih cepat dan lebih banyak penyesuaianÂnya, sehingga nantilending rate juga bisa disesuaikan,†terangnya.
“Saya dari BI akan beri perhatian pada kerangka operasi moneter kita untuk meyakinkan transmisi kebiÂjakan-kebijakan moneter yang sudah kita ambil dapat tercerÂmin di kondisi pasar secara efektif. Kita akan ikut berikan perhatian di situ,†jelas Agus. (dtc)