BERSAING dalam mengaet nasabah, tetapi bersatu dalam melayaninya. Itulah yang dilakukan bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bank pelat merah ini meluncurkan program penggabungan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Oleh : ALFIAN MUJANI
[email protected]
Program yang diÂdorong oleh PresÂiden Joko Widodo ini segera direalisasikan. Awalnya hanya diuji coba di Kantor Kementerian BUMN, namun peÂkan ini akan mulai disebar di Jabodetabek.
Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam mengatakan ATM Himbara akan diluncurÂkan 50 unit minggu depan unÂtuk disebar ke seluruh wilayah Jabodetabek.
Himbara merupakan singkaÂtan dari Himpunan Bank-Bank Milik Negara. Anggota Himbara ialah BRI, PT Bank Negara InÂdonesia Tbk (BNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). “Himpunan ATM bersaÂma sampai tahun depan sekitar Januari-Februari kami siapkan 200 unit,†kata Asmawi di LaÂpangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (6/12/2015).
KUR Tersalur Rp 11 Triliun
Sementara itu, terkait PeÂnyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI tahun ini meleset dari target. Asmawi Syam mengatakan hingga akhir November dana KUR baru tersalur Rp 11 triliun dari target penyaluran tahun 2015 sebesar Rp 21 triliun.
“KUR sampai akhir bulan November sudah tersalur ke 600.000 nasabah. Sekarang mungkin sudah 650.000. SamÂpai akhir bulan bisa 800.000 naÂsabah. Nilai penyalurannya Rp 11 triliun dari target tahun ini Rp 21 triliun,†ungkap Asmawi.
Asmawi menegaskan meski secara nilai penyaluran meleset, namun dari jumlah penerima suÂdah melampaui target. “Jangan lupa, ada target uang tersalur dan pemerataan penerima. Pemerataan penerima sudah leÂwat dari target 650.000 orang. Lebih baik mana? banyak yang menerima atau nilainya? kami pilih lampaui target penerima,†tutur Asmawi.
Alasan tidak tercapainya penyaluran nilai KUR karena lebih banyak yang mengajukan KUR di bawah plafon Rp 25 juta. “Target rupiahnya tidak tercapai karena plafon KUR kan Rp 25 juta. Ternyata keÂbutuhan masyarakat itu Rp 15 juta,†katanya.