BANDUNG TODAY – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya ancaman angin puting beliung yang terjadi di Jawa Barat. BMKG menyebut, ada penyebab dan sejumlah tanda yang bisa diwaspadai sebelum puting beliung terbentuk.

Peneliti BMKG Bandung Yan Firdaus Permadhi menjelaskan, fenomena angin puting beliung dibedakan menjadi dua faktor penyebab. Pertama, saat terjadi puting beliung pada musim kemarau.

Seperti yang dikutip dari liputan6.com, “Ketika kemarau, proses terjadinya puting beliung disebabkan pusat tekanan rendah lokal di suatu tempat. Umumnya terjadi di tempat terbuka seperti perkebunan. Ada wilayah terbuka, lalu terkena panas yang tinggi dan terjadi angin puting beliung,” kata Yan di Bandung, Selasa (19/11/2019).

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 17 April 2024

Sedangkan, pada musim hujan, penyebab angin puting beliung dipicu oleh pertumbuhan awan cumulonimbus (cb). Kemunculan awan cb tersebut biasanya tiba-tiba.

“Pada musim hujan, bukan karena panas terik kemudian terkena wilayah terbuka. Tetapi disebabkan pertumbuhan awan cumulonimbus yang cukup tebal yang membawa uap air, maka ketika terjadi hujan atau sebelum terjadi hujan awan tersebut akan menghasilkan angin downburst,” ujarnya.

BACA JUGA :  Wali Kota Bogor Tak Putus Asa Benahi Pasar Kebon Kembang

Yan menambahkan, potensi terjadinya angin puting beliung bertambah besar saat pertumbuhan awan cumulonimbus semakin banyak.

“Ketika musim hujan, semakin banyak awan cumulonimbus yang tumbuh semakin besar potensi angin kencang di daerah tersebut,” katanya.

============================================================
============================================================
============================================================