BOGOR TODAY – Memasuki awal 2019 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor sudah menyiapkan berbagai program prioritas untuk menekan angka penyakit. Baik itu penyakit tidak menular ataupun penyakit menular.

Pasalnya, di 2018 lalu tren penyakit menular di Kota Bogor masih cukup tinggi yang didominasi penyakit menular Tuberkulosis (TB), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan HIV. Sementara tren penyakit tidak menular, seperti hipertensi, Diabetes Melitus (DM), gangguan jiwa dan lainnya pun masih terus meningkat.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Kamis 28 Maret 2024

“Kondisi ini disebut beban ganda penyakit karena ada dua jenis penyakit, yakni Penyakit menular dan penyakit tidak menular,” ujar Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Dinkes Kota Bogor, Lindawati.

Peningkatan angka penyakit ini selaras dengan jumlah penemuan dan pencarian kasus. Penemuan atau pencarian kasus ini dilakukan dengan cara pemeriksaan tes secara berkala. Sehingga ketika ditemukan kasus lebih banyak maka angkanya pun akan naik. “Temuan-temuan kasus, baik itu yang tidak menular atau menular terus menjadi perhatian untuk diantisipasi,” katanya.

BACA JUGA :  Catat 2 Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Kabupaten Bogor, Sabtu 23 Maret 2024

Penyakit menular yang angkanya paling tinggi, yakni TB. Pihaknya pun melakukan gerakan “Ketuk Pintu” setiap bulannya ke rumah-rumah yang terdapat penderita TB. Itu dilakukan untuk memeriksa sekaligus memastikan tidak ada anggota keluarga, tetangga hingga teman dekatnya yang ikut tertular. Pasalnya dari satu orang penderita TB berpotensi menularkan kepada 10 orang.

============================================================
============================================================
============================================================