GENDERANG perang melawan narkotika yang ditabuh Komjen Budi Waseso (Buwas), Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), terganjal kabar tak sedap. Satu penyidik BNN, Iptu AM, diciduk polisi dari Polresto Tangerang, karena jualan narkoba.
YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected]
Iptu AM diketahui bertugas sebagai penyidik dalam bidang pemberÂantasan di BNN. Oknum penyidik tersebut ditangkap Polres Metro Tangerang di rumahnya di Bogor, Jumat (18/9/2015) kemarin karena keÂdapatan sebagai penyuplai sabu kepaÂda bandar narkoba.
Kabag Humas BNN, Kombes Slamet Pribadi, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi toleransi terhadap pelanggaran yang dilakukan oknum BNN yang terlibat peredaran narkoba. “Kami pasti akan berikan tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku, bisa pemberhenÂtian sebagai pegawai BNN dan bisa juga diusulkan untuk pemecatan kalau dari unsur Polri,†ujar Slamet, dalam keterangan resÂminya kepada wartawan, Senin (21/9/2015).
Slamet menambahkan, sebelumnya KeÂpala BNN yang baru, Komjen Budi Waseso telah memerintahkan agar memecat angÂgota yang terbukti terlibat dalam peredaran narkotika. “Sesuai arahan Kepala BNN, angÂgota yang terbukti terlibat peredaran narkoba akan diberi sanksi tegas tanpa terkecuali,†tuturnya.
Namun demikian Slamet belum bisa meÂmastikan apakah oknum penyidik tersebut berperan sebagai pengedar atau hanya sebÂagai pengguna. Sekarang ini BNN menyerahÂkan sepenuhnya penyidikan terhadap Iptu AM. “Semua penyelidikan kami serahkan kepada Polres Metro Tangerang,†ungkapnya.
Data yang dihimpun menyebutkan, penÂangkapan bermula dari penangkapan dua kurir narkoba yang sebelumnya diringkus bersama seÂjumlah barang bukti berupa sabu. Keduanya menÂgaku selama ini berhubungan dengan Iptu AM.
Slamet menambahkan, Komjen Budi Waseso juga telah mengintruksikan jika angÂgotanya terbukti terlibat, untuk langsung dipeÂcat. “Nanti bisa dilakukan pemberhentian seÂbagai pegawai BNN dan kalau dari unsur Polri akan diusulkan pemecatan,†imbuhnya.
Meski demikian, Slamet mengaku beÂlum bisa memastikan peran Iptu AM sebagai pengedar atau pengguna barang haram.
Buwas Dikenal Galak
Bertukarnya posisi Komjen Budi Waseso dengan Komjen Anang Iskandar membuat seÂbagaian pegawai di kantor BNN mengaku teÂgang. Meski melakukan kegiatan seperti biasa, para karyawan mengaku takut dengan sosok Budi Waseso yang galak.
“Budi Waseso? Galak temen wonge. Tapi bagus, saya salut. BNN butohke wong koyo ngeneki, Mas. (Galak banget. Tapi bagus. BNN membutuhkan orang seperti ini, mas),†kelaÂkar salah satu pegawai, Sri Utami (27) seorang pegawai di Kantor BNN, melalui BBM ke BOÂGOR TODAY, Senin (21/9/2015).
Jebolan Fakultas Perikanan dan Ilmu KeÂlautan Universitas Diponegoro (Undip) itu juga mengaku sejak bergabung bersama BNN tiga tahun lalu, kini korpsnya sedikit berbeda. SosÂok Budi Waseso yang dikenal tegas dan galak di Bareskrim Mabes Polri santer terdengar hingga seantero BNN. Sedangkan kepergian Anang ke Bareskrim Mabes Polri pun sempat di keluhkan pegawai. “Bedanya banyak. Dulu, Pak Anang kan jarang bicara,†tandasnya. (*)