ANKARA, TODAY – Partai berkuasa Turki telah menga­jukan Rancangan Undang-Un­dang (RUU) ke parlemen men­genai perekrutan 15 ribu polisi baru untuk meningkatkan upa­ya-upaya melawan terorisme. Ini dilakukan menyusul leda­kan bom mobil di Ankara yang menewaskan 37 orang bebera­pa hari lalu.

Turki telah berada dalam keadaan siaga tinggi menyusul serangkaian serangan teror di wilayahnya, termasuk ledakan bom di Ankara pada Minggu, 13 Maret lalu.

Menurut RUU yang diaju­kan partai Justice and Devel­opment Party (AKP) yang dip­impin Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, belasan ribu polisi baru tersebut akan di­tempatkan di cabang-cabang antiterorisme. RUU ini ren­cananya akan dibahas di parle­men pekan depan.

“Misi paling dasar bagi negara adalah memastikan bahwa warga negaranya men­jalani kehidupan secara damai dan aman, jauh dari ketakutan atau kekhawatiran,” demikian bunyi RUU tersebut seperti di­lansir kantor berita AFP, Kamis (17/3/2016).

Diimbuhkan bahwa tang­gung jawab terbesar dalam hal ini berada di departemen kepolisian, yang bertugas me­merangi segala bentuk keja­hatan.

Otoritas Turki menuding kelompok terlarang militan Kurdi, Kurdistan Workers’ Party (PKK) sebagai dalang se­rangan bom mobil di Ankara.Para pejabat keamanan Turki mengatakan, bukti-bukti telah diperoleh bahwa salah satu pelaku bom mobil itu adalah seorang wanita anggota PKK. Dia bergabung dengan kelom­pok itu pada tahun 2013. Wani­ta itu dilahirkan tahun 1992 dan berasal dari kota Kars, Turki timur.

Serangan bom tersebut merupakan serangan bom se­rupa kedua kalinya di jantung kota Ankara dalam waktu se­bulan ini. Sebelumnya, Kelom­pok Kurdistan Freedom Hawks (TAK) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom mo­bil pada 17 Februari lalu. TAK menyatakan pihaknya telah memisahkan diri dari PKK. Na­mun menurut para pakar yang mempelajari militan-militan Kurdi, kedua kelompok itu ma­sih terafiliasi.

(Imam/dtk)

============================================================
============================================================
============================================================