PADALARANG TODAY – Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan, Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian mengatakan, pihaknya menargetkan perbaikan tanah longsor di Tol Cipularang, KM 118+600 selama satu bulan.
Menurut Hedy, pengerjaan tersebut bisa sesuai dengan target asalkan tidak terganggu oleh cuaca ekstrem.
“Kalau tidak ada cuaca ekstrem satu bulan sudah tertangani,” kata Hedy, Rabu (19/2/2020).
Hedy menjelaskan, penyebab longsor itu karena adanya perubahan tata guna lahan di sekitar jalan tol tersebut. Akibatnya, air hujan yang turun menyebabkan tanah ambles dan menyumbat aliran gorong-gorong di lokasi tol.
“Sehingga sebagian wilayah menampung air cukup banyak dan kemudian ada longsoran di luar jalan tol yang masuk ke jalan tol dan menutup gorong-gorong, sehingga menimbulkan akumulasi air di sisi A terutama. Di sisi B sama terjadi penjenuhan sehingga kemudian terjadi longsor yang kita lihat,” ujarnya.