PERBANKAN nasional secara sudah mulai menurunkan tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman. Namun bunga simpanan turun lebih banyak daripada kredit. Bank Indonesia (BI) menyatakan, bunga simpanan rata-rata turun 0,37 % dan bunga kredit turun 0,13 %.
YUSKA APITYA AJI
[email protected]
Sebetulnya kalau dilihat penyesuaian kredit, suku bunga kredit kan sudah ada 13 bps (basis point), tapi kalau dana piÂhak ketiga (DPK) sudah ada 37 bps. TenÂtu ini adalah satu transisi yang sedang dijalankan oleh perbankan,†kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (22/4/2016).
“Kalau nanti BI sudah efektif menÂgubah BI rate menjadi BI 7 days repo rate, kita meyakini transmisi daripada kebijakan yang diambil policy akan efektif dan lebih cepat sampai kepada pasar. Ini fokus BI selama beberapa buÂlan ke depan,†ujarnya.
Agus tidak bisa menjamin bunga kredit bisa turun hingga di bawah 10%, tahun ini. Namun ia yakin bunga kredit akan turun setelah 7 days repo rate BI berÂlaku Agustus mendatang. “BI pada Januari sampai Maret bisa turunkan BI Rate samÂpai tiga kali. Sekarang 6,75% sedangkan 7 days repo rate itu ada di 5,5%. Tapi hal ini tergantung pada ekonomi domestik. MisÂalnya ekonomi domestik kita inflasi diperÂkirakan 4% plus/minus 1%. Kalau melihat dan kemudian jatuh lebih dari 5% tentu itu membuat situasi yang berbeda,†katanya.
Selain itu, perlu juga diperhatikan jumlah dana asing yang masuk ke InÂdonesia. Apabila ada arus dana keluar tiba-tiba, itu akan sangat mempengaÂruhi. “Kita lihat kondisi di dunia. Di mana kondisi dunia itu kita mesti lihat harga minyak bagaimana perekonoÂmian di AS. Jadi hal ini akan berpengaÂruh ke kondisi ekonomi domestik. Jadi untuk katakan itu langsung saya lebih menunjuk kepada data,†jelasnya.
Berdasarkan Rapat Dewan GuberÂnur (RDG) Bank Indonesia (BI) kemarin, diputuskan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate ditahan sebesar 6,75%.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, dalam keterangannya di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, kemarin. «RDG tanggal 21 April 2016 memutusÂkan untuk mempertahankan BI Rate di 6,75%,†ujar dia.
Dia mengatakan, bunga Deposit Facility juga bertahan 4,75% dan LendÂing Facility bertahan 7,25%. Sementara suku bunga BI seven days repo rate juga tetap bertahan 5,5%. BI seven days repo rate akan menjadi bunga acuan baru BI mulai Agustus 2016.
Sementara itu, PT Bank Rakyat InÂdonesia Tbk (BRI) sudah menurunkan suku bunga kredit sebesar 2,75% mulai 1 Mei 2016. Suku bunga BRI diturunkan dari 12,5% menjadi 9,75%. Penurunan ini berlaku untuk kredit sektor Usaha KeÂcil Menengah (UKM). «BRI mengambil keputusan suku bunga kredit 9,75% unÂtuk UKM terhitung mulai tanggal 1 Mei 2016. Sekarang rata-rata 12,5%,» kata Direktur Utama BRI, Sunarso di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Langkah Bank BUMN itu menuÂrunkan suku bunga kredit bertujuan untuk mendorong pertumbuhan bisnis UKM. “BRI akan mendorong pertumÂbuhan kredit di UKM. Kemudian untuk mendorong ke sana yang dijadikan fakÂtor insentif,†sebutnya.
Langkah bank berkode BBRI itu menurunkan suku bunga sejalan denÂgan kebijakan bank sentral yang bakal menerapkan 7 days reverse repo rate, pengganti skema BI rate. Skema ini diÂpandang bank pelat merah itu sebagai sinyal positif untuk menurunkan suku bunga. “Kita juga melihat BI rate 6,75% dan faktor lainnya BI akan laksanakan kebijakan untuk pendalaman pasar keuangan yaitu BI rate menjadi 7 day repo rate. Kita tangkap sebagai proses transisi dari kebijakan menurunkan suku bunga sampai ke pasar. Dulu BI rate dengan 12 bulan itu kurang efekÂtif,†tandasnya. (*)