Tak bisa dipungkiri jika Puncak, BoÂgor, telah menjadi destinasi wisata yang cukup populer. Kini, pelanÂcong bisa mengunjungi Puncak karena keunikan atau mudah diÂjangkau saja. Anda juga bisa menyempatkan diri mampir ke tempat sentra oleh-oleh yang banyak tersedia disana.
Coba pilih sentra oleh-oleh di Jalan Raya Puncak, tepatnya di Kampung Cibogo, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, KabuÂpaten Bogor. Dari Jakarta lokasi sentra oleh-oleh ini terletak di sebelah kanan jalan.
Tempat parkirnya cukup luas, bisa meÂnampung hingga delapan bus wisata dan beÂberapa mobil pribadi. Ada 20 lapak penjual oleh-oleh di tempat tersebut.
Salah satunya toko oleh-oleh Edo Art Shop yang terkenal dengan kaos buatan rumahanÂnya sejak Januari 2006 oleh Edo Yudistira. TiÂdak hanya baju saja yang dijual, Edo Art Shop juga menjual aneka aksesoris, sendal, sepatu, tas, taligrafi, pernak-pernik ornamen dan maÂsih banyak lagi.
Soal harga jangan kuatir, kisaran harga dari Rp 20.000 untuk sendal sampai Rp 300.000 lukisan. “Kami juga menerima pesanan apapun yang kami jual dengan miniÂmal 20 pcs,†ungkap Edo Yudistira, pemilik Edo Art Shop kepada Bogor Today.
Awal mula
Berawal dari susahnya mencari pekerjaan dengan poster tubuh yang minim, akhirnya membuka usaha. Bagaimana caranya Edo bisa membuat usaha sendiri dan membuka lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara. “Merekrut pengangguran, paling tidak menÂgurangi pengangguran dilingkungan keluarga dulu. Siapa tahu bisa menjadi besar usaha ini,†katanya.
Menurut Edo, dalam mendirikan usaha Edo Art Shop butuh perjuangan susah payah dalam hal modal kecil bagaimana bisa menÂjadi besar. “Saya tuh hanya modal nekat aja pas buka usaha,†terang Edo.
Modal awal yang digunakan Edo Rp 5.000.000 untuk belanja baju, aksesoris, dan sendal. Selain memproduksi kaos sendiri Edo juga mengambil barangnya dari penÂgarajin lain seperti dari Tasik, Bali, dan Yogyakarta. “Hanya baju yang menjadi ciri khas kita,†lanjut Edo. Edo Art Shop tiap bulannya dapat menjual 200pcs baju.
Edo mengaku selama menÂjalankan bisnis ini terdapat kenÂdala dalam hal modal. “Pesanan banÂyak namun modal tidak ada. Seharusnya pemerintah bisa mengatasi itu, jangan sampai orang yang kreatif seperti kita terbengkalai. Akhirnya jadi banyak yang pengangguran karena tidak ada modal itu,†Tandas Edo.
(Hesti Amelia)