BBM-SubsidiJAKARTA, TODAY– PT Pertamina (Persero) mendapat tugas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menjual Bahan Bakar Gas (BBG). Penugasan ini sebagai langkah pemerintah mengonversi energi Ba­han Bakar Minyak (BBM) ke BBG.

Pertamina menjual BBG yang diberi nama Envogas seharga Rp 3.100 per liter se­tara premium (lsp). Harga ini di bawah harga keekonomian BBG yang berada di angka Rp 4.500 per liter. Alasan Per­tamina memberikan subsidi BBG karena perintah dari Ke­menterian ESDM untuk me­layani kebutuhan masyarakat umum.

“Seharusnya harga keeko­nomiannya Rp 4.500 namun karena ini penugasan dari pemerintah, Pertamina su­dah komitmen mendukung pemerintah menjalankan ini PSO (Public Service Obliga­tion) atau kewajiban pelayan­an publik ya jadi produk ser­vis untuk melayani kebutuhan masyarakat umum. Jadi wa­laupun saat ini masih Rp 3.100 ya kami komit untuk menyal­urkan,” terang Vice President Natural Gas Pertamina Wiko Migantoro saat peresmian SPBG Cibubur di Jalan Raya Nagrak, Kabupaten Bogor, Ju­mat (12/8/2016).

BACA JUGA :  Ampuh Turunkan Berat Badan, Ini Dia 10 Minuman Diet Alami dan Sehat

Harga jual BBG sebesar Rp 3.100 per liter, lanjut Wiko, masih terus dikaji oleh pemer­intah. Namun, pihaknya berkomitmen untuk tetap menjual BBG Rp 3.100 per li­ter selama harga minyak du­nia belum menunjukkan pen­ingkatan.

“Itu nanti akan ditetapkan ulang oleh pemerintah dan ditinjau ulang terus. Kami ma­sih mengusulkan ke pemerin­tah, cuma kan untuk kebijakan harga murni pemerintah yang menetapkan dan mungkin pertimbangan saat ini adalah harga minyak dunia dan kami harus sabar menunggu. Se­lama belum naik harganya, ya kami akan tetap komitmen untuk melayani masyarakat dengan harga Rp 3.100 (per liter),” tutur Wiko.

BACA JUGA :  Turunkan Berat Badan dengan Air Lemon, Ini Dia 3 Cara Membuatnya

Pihaknya mengaku bahwa Pertamina mengelola penjua­lan BBG secara pintar. Fokus­nya adalah efisiensi pada biaya operasional agar tetap bisa melayani masyarakat pengguna BBG. “Subsidi dari Pertamina sendiri. APBN han­ya menyediakan SPBG saja. Kalau harga bisa dibilang Per­tamina ya nombok. Kita men­gelolanya secara pintar lah antara harga yang masih Rp 3.100 (per liter), kita optimal­kan operasionalnya supaya tetap berjalan,” tutup Wiko.

============================================================
============================================================
============================================================