Untitled-16JAKARTA TODAY – PT Pertamina (Persero) berencana mengeluarkan produk Bahan Ba­kar Minyak (BBM) baru jenis Solar dalam wak­tu dekat ini. Solar bernama Dex Lite ini, memi­liki Cetane Number (CN) 51, yang kualitasnya lebih baik dari Solar subsidi yang dijual. Dex Lite juga memiliki emisi yang lebih baik dibandingkan solar biasa, dan dijual dengan harga Rp 6.000 sampai Rp 7.000/liter. “Tidak di atas Rp 7.000. Lebih irit dan emisinya jauh lebih bagus. Kandungan sulfurnya Dex Lite itu 1.000-1.2000 ppm, sementara Solar biasa 3.000-3.3000 ppm, jadi lebih bertenaga, dan efisien,” kata Vice Pres­iden Fuel Retail and Marketing Pertamina, Afandi, di Jakarta Utara, Senin (4/4/2016).

Peluncuran produk BBM Solar ini tinggal menunggu izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Setelah sebelumnya mengantongi izin kualitas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas). “Setelah izin dari Dirjen Migas lalu dilanjutkan ke BKPM, jadi nanti yang mengeluarkan izin di BKPM. Time table-nya kan ada, uji kualitas dan izin kualitas sudah se­lesai di Dirjen Migas,” ujar Afandi.

BACA JUGA :  Digadang Gantikan Bima Arya, Ini Sosok Hery Antasari Pj Wali Kota Bogor

Dia menambahkan, produk baru jenis solar ini akan mulai dipasarkan pada pertengahan April 2016. Pada awal masa penjualan, Pertamina melaku­kan market test 1.500 liter. “Untuk wilayah DKI atau Jabodetabek, volume 1500 liter market test, Insya Allah minggu ini keluar izinnya dari BKPM, dilun­curkan bulan ini mudah-mudahan,” tutur Afandi.

Saat ini Pertamina tengah melakukan berbagai persiapan fasilitas penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di berbagai SPBU di DKI Jakarta. Dengan ad­anya solar baru ini diharapkan mampu mengurangi konsumsi solar bersubsidi. “Fasilitas di SPBU juga kita harus siapkan. Kalau untuk nambah dispenser belum ya, karena SPBU masih punya spare tangki timbun, misal di perkotaan sudah jarang solar sub­sidi, maka itu yang akan kita coba,” tandasnya.

Di lain hal, harga minyak dunia pada perda­gangan awal pekan ini tergelincir, karena adanya kemungkinan produsen di wilayah Timur Tengah setuju untuk menahan kelebihan pasokan. Sep­erti dikutip dari Reuters, Senin (4/4/2016), harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan depan diperdagangkan sebesar USD36,23 per barel pada pukul 00.14 GMT, atau tu­run lebih dari setengah dolar AS dari posisi terakhir mereka. Sementara, harga minyak brent juga turun 45 sen menjadi USD38,22 per barel.

BACA JUGA :  Resep Membuat Sayur Lodeh Kikil untuk Menu Lezat Penambah Napsu Makan

Harga minyak memperpanjang penurunan akh­ir pekan kemarin, ketika Arab Saudi mengatakan hanya akan berpartisipasi dalam pembekuan produksi global jika Iran juga mengambil bagian. Adanya kekhawatiran dari kelebihan minyak global yang telah ditarik ke bawah harga sebanyak 70% se­jak 2014, produksi minyak AS tetap berkeras meski pemotongan curam dalam pengeboran cadangan baru serta lonjakan. “Di AS, jumlah rig turun 10 menjadi 362 rig aktif (pekan lalu),” kata ANZ Bank.

(Yuska Apitya/dtkf)

============================================================
============================================================
============================================================