BOLOGNAÂ – Ducati Corse akhirnya menÂemui kesepakatan untuk meminang Jorge Lorenzo dari Yamaha Factory RacÂing. Pemilik tiga juara dunia MotoGP itu bakal menunggangi Desmosedici mulai musim 2017 mendatang.
Ini merupakan sebuah langkah beÂsar yang dilakukan X-Fuera dalam karir balapnya. Pasalnya, sejak naik kelas ke MotoGP pada musim 2008, rider SpanÂyol itu hanya pernah membela Yamaha yang mengantarkannya menjadi juara dunia pada 2010, 2012 dan 2015.
Di Ducati, pria 28 tahun itu disodori kontrak dua musim yang berlaku efektif 2017 mendatang. Artinya, Lorenzo akan menikmati masa-masa terakhirnya di Yamaha. Lorenzo dan Valentino Rossi (rekan satu timnya di Yamaha) dipastiÂkan masih terlibat persaingan merebut gelar juara dunia 2016.
Rider Spanyol itu tentunya diÂharapkan mampu membuat Ducati lebih kompetitif di dua musim tersebut. Ducati sendiri belum memenangkan gelar juara dunia sejak kepergian Casey Stoner di akhir musim 2010.
Stoner kini kembali bersama tim yang berbasis di Italia itu, namun hanya sebagai pembalap penguji motor. “Saya senang bisa menyambut @lorenzo99 di tim @DucatiMotor untuk tahun 2017! Sudah tak sabar untuk bekerja sama di atas mesin merah!” tulis juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 tersebut melalui Twitter.
Yamaha sendiri tak lupa mengucapÂkan terima kasih pada Lorenzo. Meski tak banyak membantu pengembangan motor YZR M-1, ia merupakan sosok yang mampu memaksimalkan perforÂma kuda besi andalan tim berlambang garpu tala.
“Yamaha mengumumkan kerja sama Jorge Lorenzo berakhir pada MoÂtoGP 2016, Lorenzo memutuskan untuk mencari tantangan baru,” demikian perÂnyataan resmi Yamaha, dikutip Crash, Senin (18/4/2016).
“Yamaha sangat berterima kasih atas kontribusi Jorge Lorenzo untuk keberÂhasilan balap, dan berharap untuk berÂbagi kenangan selama sisa 15 putaran balapan musim ini. Yamaha berharap Lorenzo mendapatkan yang terbaik untuknya di masa depan,” lanjut peryÂataan yang sama.
Yamaha sendir menyebut Lorenzo sebagai salah satu pembalap paling berkesan dalam sejarah tim itu. Sejak bergabung pada 2008, Lorenzo telah memenangkan 41 balapan dan 99 poÂdium untuk Yamaha.
Pebalap Termahal
Ducati memang sejak lama menginÂcar Lorenzo jadi joki Desmosedici. Maka tak heran nilai kontrak Lorenzo pun sangat besar. Dilansir Gazetta World, Lorenzo bakal menerima uang senilai 25 juta euro (Rp 371 miliar) untuk dua musim.
Jumlah itu melebihi tawaran perpanÂjangan kontrak yang diberikan Yamah pada Lorenzo. Pabrikan asal Jepang ini hanya mampu membayar Lorenzo Rp 105 miliar per musim atau Rp 210 miliar untuk dua musim.
Selain itu pendapatan lain akan diÂdapat Lorenzo di Ducati. Pasalnya juara dunia tiga kali itu akan berstatus sebÂagai pembalap pertama bukan kedua seperti yang dialami selama ini di YaÂmaha. “Seperti biasanya, kesepakatan ini juga melalui proses yang kompleks. Kami berhasil mencapai kesepakatan relatif cepat,” kata Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti.
“Saya percaya bahwa kekuatan moÂtor kami yang pada musim ini sangat kompetitif, juga berperan dari tercaÂpainya kesepakatan tersebut,†ia menÂgakhiri.
Masalah Ducati
Meski sudah mempunyai satu rider jempolan, Ducati dihadapkan pada maÂsalah, siapakah yang akan mendampingi Lorenzo musim depan. Ya, Ducati harus menentukan siapa yang harus didepak diantara Anrea Iannone dan Andrea Dovisiozo.
Keputusan itu harus diambil sebab tiap tim hanya bisa mengandalkan dua pembalap saat mengikuti perlombaan. Pasalnya, keduanya punya prestasi yang cukup membanggakan dan tak bisa dianggap remeh.
“Sekarang kami akan mengambil waktu untuk menimbang siapa yang terbaik antara dua Andrea. Ini keputuÂsan yang tidak menyenangkan sebab keduanya orang-orang yang luar biasa,” lanjut Pablo Ciabatti.
Bicara posisi musim ini, Dovizioso masih berdiri di atas Iannone. Setelah melewati tiga seri, Dovizioso menganÂtongi 23 poin (runner up, posisi 13, crash) unggul tujuh angka dari Iannone (crash,crash, posisi 3).
Namun, Iannone unggul dalam fakÂtor usia. Saat ini ia masih berusia 26 tahun, lebih muda empat tahun dari rekannya tersebut. “Kami sudah bicara dengan Jorge dan dia tidak keberatan dengan keputusan kami soal rekan satu timnya. Dia menghormati Dovizioso dan Iannone. Yang jelas, sejauh ini kami belum memutuskan apa-apa sebab priÂoritas Ducati adalah mengamankan jasa Jorge Lorenzo,” jelas Ciabatti.
Masuk Daftar Legenda
Meski sudah meraih kesepakatan, kepergian Lorenzo dari Yamaha bukan semata untuk mencari tantangan baru. Melainkan akibat renggangnya hubunÂgan dirinya dengan Rossi. Disamping itu, Lorenzo berpeluang mengukir sejaÂrah jika sukses bersama tim asal BoloÂgna, Italia itu.
Dengan kata lain, andai Lorenzo mampu ‘menjinakkan’ motor DesÂmosedici dan merengkuh juara dunia, X-Fuera akan menjadi pebalap keenam dalam sejarah MotoGP sekaligus rider Spanyol pertama yang memenangkan gelar juara dunia di kelas utama dengan dua pabrikan berbeda.
Sejak grand prix sepeda motor dimulai pada 1949, hanya ada lima pembalap yang memenangkan gelar juara dunia di kelas utama, dengan dua motor dari pabrikan berbeda. Mereka adalah Geoff Duke-Norton (1951, 1952) dan Gilera (1533, 1954, 1955). Giacomo Agostini-MV Agusta (1966, 1967-1973) dan Yamaha (1974-1975). Eddie Lawson- Yamaha (1988), Honda (1989), Valentino Rossi-Honda (2002, 2003) dan Yamaha (2004, 2005, 2008, 2009). Casey StonÂer- Ducati (2007), Honda (2011).
(Rishad/Net)