foto-persib-bandung-latihan-kembali-di-sidolig-TAUFIQ-SIM_4450vBANDUNG, Today – Pihak manaje­men Persib Bandung tidak memasang target muluk bagi tim yang akan ber­laga di Jenderal Sudirman Cup 2015.

Pelatih Persib, Djajang Nurjaman pun telah berkomunikasi terkait hal tersebut dengan jajaran direksi.

Menurutnya persiapan Maung Bandung dalam menatap turnamen bentukan Mahaka Sports tersebut memang tidak ideal. Bahkan setelah sepekan berjalan, hanya 11 pemain yang ikut berlatih.

Suasana tim juga tidak kondusif dalam beberapa waktu terakhir karena banyak pemain yang ingin mendapat kontrak.

“Sudah bicara, artinya mereka memaklumi dengan persiapan yang seperti ini. Saya jadi tidak terlalu ter­bebani dengan target,” ungkapnya ketika diwawancara, Senin (9/11).

Namun pria yang akrab disapa Janur itu tetap ingin membawa Persib berbicara banyak di kejuaraan bentu­kan TNI dan Mahaka Sports tersebut. Karena menurutnya bobotoh yang se­lama ini terus memberikan dukungan pasti tidak rela tim kesayangannya tumbang dengan mudah.

Menurutnya itu yang menjadi be­ban sekaligus motivasi Janur supaya menjaga supremasi Maung Bandung di kancah sepakbola nasional.

“Tapi ya itu, dengan nama besar Persib, bobotoh pasti tidak rela tim kesayanganyan dipecundangi lawan. Jadi ada beban tersendiri lah, Persib tetap Persib,” ujarnya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kontra Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23

Maung Bandung dalam dua tahun terakhir memang sedang merajai persepakbolaan Indonesia dengan beberapa gelar bergengsi yang diraih.

Sebut saja trofi Indonesia Super League yang direngkuh 2014 lalu usai mengandaskan perjuangan Persipura lewat drama adu penalti. Yang teran­yar dan masih segar dalam ingatan tentu keberhasilan di Piala Presiden Oktober kemarin.

Kombinasi Senior – Junior

Persib nyaris memiliki segalanya. Mulai dari manajemen profesional, sponsor melimpah, jutaan pendu­kung yang fanatik, pelatih jenius, pe­main bintang serta juara 2 musim ber­turut-turut (Indonesia Super League 2014, Piala Presiden 2015).

Peremajaan skuat sudah semes­tinya mulai dilakukan, melengkapi pondasi yang sudah dibangun pelatih Jajang Nurjaman sejak 2013 lalu.

Budiman Yunus, pelatih Diklat Persib, menganggap Piala Jenderal Sudirman (PJS) yang akan diikuti Persib adalah tantangan baru Djanur dalam meramu timnya.

Mengkombinasikan antara pemain senior dan junior harus dilakukan. Hal tersebut berkaitan dengan regula­si dari PJS yang mengharuskan setiap klub memainkan 2 pemain U-21 seb­agai starter di setiap pertandingan.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Janur pun memilih mengandalkan pemain Maung Ngora hingga terpili­hlah Gian Zola, Febri Haryadi, dan Sidik Permana (penjaga gawang) pro­mosi ke senior.

“Kesempatan bagus, berati ini buat Kang Jajang menjadi tantangan, bahwa dia berani juga menurunkan pemain muda. Acungan jempol buat Kang Jajang, terima kasih dengan ke­percayaan kepada Diklat,” pungkas Budiman.

Meramu tim senior dengan per­paduan pemain junior, tampaknya bukan untuk pertama bagi Janur. Se­belumnya, pengkombinasian pemain senior-junior sudah pernah ia tunjuk­kan kala menjadi juru taktik di Pelita Jaya Karawang musim 2011.

Dirinya mampu berbicara ban­yak menyatukan pemain junior sep­erti Egi Melgiansyah, Joko Sasongko, Dedi Kusnandar, Maqdis Alfarizi, Feryansyah, Shahar Ginanjar, Gilang Ginarsa, Andhesi Prabowo, dengan materi pemain senior kala itu macam Safee Sali, Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo.

Patut ditunggu bagaimana kiprah Persib dan Jajang Nurjaman dengan suntikan pemain juniornya di PJS. Laga awal akan dimulai tim Maung Bandung melawan Persela Lamon­gan, Minggu (15/11) di Stadion Delta Sidoarjo.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================