JAKARTA, TODAY — Badan Narkotika NasiÂonal (BNN) bekerjasama dengan Pomdam Jaya menggagalkan transaksi narkoba yang melibatkan dua oknum perwira dan bintara TNI AD. Keduanya ditangkap saat menggelar transaksi 1.000 pil ekstasi.
Satu tersangka meruÂpakan perwira menengah atas nama Letkol Caj WaÂhid Wahyudi yang berdiÂnas di Direktorat Ajudan Jenderal TNI AD. SemenÂtara satu lagi adalah Serma Safril Irawan, angÂgota Koramil Cileungsi 0621, Kabupaten Bogor.
Serma Safril dilumpuhkan petugas Badan Narkotika NasiÂonal (BNN) di wilayah Kampung Rambutan, JaÂkarta Timur ( Jaktim). Oknum TNI yang diduga menjadi kurir narkoba ini melawan saat akan ditangkap. “Serma Safril masih hidup, dia melawan saat hendak ditangkap,†ujar KeÂpala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) BNN Kombes Pol Slamet Pribadi di Jakarta, Senin (26/10/2015).
Safril melawan dengan cara menembak petugas menggunakan pistol jenis FN. KeÂmudian, petugas membalasnya dan mengeÂnai siku tangan kiri dan betis kiri pelaku. Kini Safril berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mendapatkan perawatan medis.
Slamet menjelaskan, selain mengaÂmankan dua oknum TNI AD, BNN juga menÂgamankan dua warga sipil yang terlebih dahulu diamankan petugas BNN. “Dua yang lainnya sipil atas nama Ardi Fadilah dan Siti Yuningsih, suami istri. Siti ini yang ditangÂkap duluan,†jelas Slamet.
Dari pengungkapan, petugas mengaÂmankan 1.000 butir pil ineks (ekstasi). Narkoba itu diamankan dari tangan Letkol Wahid Wahyudi yang hendak diserahkan kepada Serma Safril. Dari tangan kedua oknum ini diamankan dua pucuk senjata jenis FN, sepucuk softgun, lima buah handÂphone, dan 1.000 butir pil ekstasi. KeduanÂya telah diserahkan ke Denpom Jaya.
Penangkapan ini merupakan pengemÂbangan dari BNN yang sudah mencurigai adanya jaringan ini. Kemudian BNN mengÂgandeng Pomdam Jaya dalam pengungkaÂpan kasus tersebut. “Ini hasil kerjasama BNN dengan Denpom Jaya. Saat ini penyidik BNN dan penyidik Denpom sedang melakuÂkan pemeriksaan bersama untuk pendalaÂman,†tuturnya.
Mengenai tujuan penyebaran narÂkoba sendiri, penyidik masih melakukan pengembangan. “Saat ini, yang bersangkuÂtan yang dari TNI sudah diserahkan ke DenÂpom Jaya,†ucap Slamet.
Sementara itu Kadispenad Brigjen Sabrar Fadillah membenarkan mengenai penangkaÂpan ini. Jika 2 oknum yang ditangkap terseÂbut terbukti bersalah, TNI AD akan menindak tegas. “Ya benar, memang ada penangkapan. Kalau memang ada kesalahan, tentu akan ada tindakan. Pimpinan TNI AD akan menindak tegas,†terang Fadillah saat dihubungi terÂpisah. “Saat ini sudah ditangani oleh PomÂdam,†pungkasnya.
(Yuska Apitya Aji)
