MESIR TODAY – Pesawat Airbus A320 milik maskapai Kogalymavia, Rusia, yang membawa 224 orang ditemukan jatuh di wilayah Sinai, Mesir, Sabtu 31 Oktober 2015. BeÂlum diketahui penyebab tragedi peÂsawat mau Rusia yang lepas landas dari Bandara Internasional Sharm El-Sheikh, Mesir untuk menuju Saint Petersburg, Rusia itu.
Namun otoritas Mesir menyeÂbut, pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan Rusia Kogalymavia dilaporkan hancur. “Benar-benar hancur dengan semua di papan mungkin telah meninggalâ€, kata seorang petugas keamanan dari tim SAR seperti dilansir The Guardian.
Beberapa pejabat militer dan keamanan Mesir mengatakan tidak ada korban selamat dalam insiden tersebut. Sebelumnya, tim penyelaÂmat sempat mendengar suara dari penumpang yang terjebak di bagian dalam pesawat. “Tapi tidak ada yang selamat,†katanya.
Pesawat itu bertujuan ke St PeÂtersburg membawa 224 orang, terÂmasuk 17 anak-anak dan tujuh awak. “Pesawat terbelah menjadi dua, sebagian kecil di ujung ekor yang dibakar dan bagian yang lebih besar yang menabrak batu,â€kata seorang petugas penyelamat.
Kementerian Kesehatan Mesir telah dikirim 45 ambulan ke tempat kejadian untuk mengevakuasi korÂban. Lokasi kecelakaan ditemukan pada Sabtu pagi di Arish selatan, pegunungan tengah Sinai. “Kondisi cuaca buruk mempersulit kru penyÂelamat mencapai tempat kejadian,†kata petugas keamanan.
Sinai Utara adalah rumah bagi kelompok militan Islam dan berafiÂliasi dengan Negara Islam. “Tapi tiÂdak ada indikasi pesawat itu ditemÂbak jatuh,†kata petugas keamanan Mesir kepada Reuters seperti dilanÂsir The Guardian.
Pesawat Metrojet jenis Airbus321 yang jatuh di pegunungan Sinai, ditemukan dalam kondisi yang mengerikan. Petugas penyelamat yang menolak disebutkan namanya kepada Reuters menuturkan, kondiÂsi pesawat milik maskapai Rusia KoÂgalymavia itu.
Metrojet yang membawa 224 orang itu terbelah dua di area peÂgunungan terpencil sekitar wilayah Hassana, 35 kilometer sebelah seÂlatan kota Pantai Al Aris, Sinai Utara. Tak mudah bagi tim evakuasi gabunÂgan yang dibantu militer Mesir itu, mencapai lokasi karena terhambat cuaca buruk. Saat ditemukan, peÂsawat sudah hancur dengan terbelah dua. Tim evakuasi menuturkan, banÂyak penumpang ditemukan sudah tak bernyawa dan duduk di kursinya dengan sabuk pengaman terikat. “Ini tragis, banyak jenazah tergeletak di bawah dan banyak yang tewas saat masih terikat sabuk pengaman di kursi mereka,†kata salah satu petuÂgas penyelamat Mesir yang berada di lokasi kejadian melalui telepon keÂpada Reuters, Sabtu 31 Oktober 2015.
Setidaknya 100 jenazah dievakuaÂsi. Sisanya masih dalam bangkai peÂsawat. Petugas itu menuturkan, angÂgota tim penyelamat yang mendengar suara-suara dari salah satu bagian puÂing pesawat. Setelah disisir, ditemuÂkan ada ponsel yang berdering.
Presiden Rusia Vladimir Putin menetapkan tanggal 1 November sebagai Hari Berkabung Nasional. Seperti dilansir Reuters, Sabtu 31 Oktober 2015, penetapan itu menyuÂsul tragedi yang menimpa Metrojet Rusia milik maskapai, Kogalymavia di Sinai Utara, Mesir.
Dalam keterangannya di MosÂkow, Putin menyampaikan belasÂungkawa dan duka mendalam kepaÂda para keluarga korban kecelakaan pesawat jenis Airbus A-321 itu. Ia juga memerintahkan jajaran kemenÂteriannya, memberikan bantuan langsung kepada keluarga penumpÂang yang tewas.
Seperti diketahui, Metrojet Rusia membawa total 217 penumpang dan 7 awak pesawat jatuh di Sinai, Mesir. Otoritas Mesir menyebut, 214 penÂumpang berkewarganegaraan Rusia dan tiga penumpang lainnya berkeÂwarganegaraan Ukraina.
Pesawat ditemukan jatuh di area pegunungan terpencil sekitar wilayah Hassana, yang berjarak 35 kilometer sebelah selatan kota panÂtai Al Arish, Sinai Utara. Pesawat ditemukan hancur, dengan kondisi puing tersebar di area yang cukup luas. Setidaknya sudah ada 120 jenÂazah yag ditemukan petugas dan diÂevakuasi.
(Yuska Apitya/net)