HLMenjadi tuan rumah Piala Suratin Usia 17 tahun (U-17) menjadi ajang pembuktian bagi Persatuan Sepakbola Bogor (PSB) bahwa tim kesayangan masyarakat Kota Bogor itu masih bertaji dan siap bertarung dengan tim tangguh lainnya

Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]

PSB yang tengah dirund­ung krisis dan baru saja merumahkan separuh dari skuatnya, mendapatkan kesem­patan untuk unjuk gigi dengan menjadi tuan rumah Piala Sura­tin U-17. Ajang tersebut menjadi ajang pembuktian tim berjuluk Laskar Pakuan tersebut.

Ketua Umum (Ketum) PSB, HM Idris mengatakan bahwa kepautusan yang diambil oleh pihak manajemen PSB meru­pakan keputusan terbaik untuk menyelamatkan PSb suapay ti­dak karam dan bubar jalan. “Wa­laupun pahit, ini keputusan ter­baik,” katanya.

Dikatakan Idris, kebijakan yang diambil oleh PSB diakuinya tidak menyalahi aturan. Karena sejak awal manajemen dan pe­main sudah sepakat akan men­gambil tindakan pemutusan kon­trak jika kompetisi dihentikan atau terjadi force majeure.

BACA JUGA :  Basket Ramadan Cup 2024, Siapkan Atlet Berprestasi

Meski kontrak kerja sama dihentikan, PSB menegaskan su­dah melunasi semua tanggungan gaji pemain. “Situasi seperti ini sudah dijelaskan dalam kontrak. Kita sudah bayar semua gaji pe­main,” paparnya.

Idris juga berharap kepada semua pihak yang peduli dengan pesepakbolaan di Kota Bogor ini, pihaknya secara terbuka mem­buka selebar-lebarnya. “Ya silah­kan kalau mau bantu, siapapun itu yang memiliki niat untuk me­majukan sepakbola di Kota Bogor ini,” tuturnya.

Ketua Asosiasi Kota Persatu­an Sepakbola Seluruh Indonesia (Askot PSSI) Bogor, Eko Prabowo turut angkat bicara. Eko menga­presiasi keputusan yang diambil oleh pengurus PSB dengan be­rani mengambil langkah radikal demi penyelamatan klub.

Eko melihat keputusan yang diambil tersebut merupakan senti­lan untuk menumbuhkan gerakan sadar dan cinta terhadap sepakbo­la Kota Bogor. “Saya menyambut positif langkah itu. kalau tidak sep­erti itu, nanti tidak akan ada pihak yang mau peduli dengan PSB. Pa­dahal ada elemen yang seharusnya bergerak,” katanya.

BACA JUGA :  Kang Jaya Cup Mini Soccer Turnamen, Cegah Maraknya Kenakalan Remaja

Lebih lanjut Eko memberikan catatan bahwa ke depan PSB me­miliki pekerjaan rumah (PR) be­sar dan perlu untuk bekerja eks­tra keras untuk bisa diterima dan dicintai oleh segenap masyarakat Kota Bogor. “Caranya ya dengan mengukir prestasi. Piala Suratin ini menjadi ajang paling tepat untuk melakukan pembuktian,” tegasnya.

Kemudian, lanjutnya, mana­jemen PSB harus berbenah terus secara internal hingga bisa stabil secara finansial dan pembinaan pemain. Setelah itu barulah ber­pikir untuk melakukan pembe­nahan eksternal. Salah satunya dengan menggelar campign ger­akan cinta PSB. “Saya yakin ban­yak pihak yang tidak rela bila PSB kandas bahkan sebelum tinggal landas,” pungkasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================