hqdefaultPATRICIA Yora Wenas, memang baru berusia 23 tahun saat menjadi co-pilot Garuda Indonesia. Saat itu dia diklaim sebagai pilot termuda yang dimilliki Indonesia, terlebih dia adalah perempuan. Yora membuktikan, bahwa perempuan Indonesia kini mulai bangkit, mulai keluar dan tidak melulu terkungkung pekerjaan domestik.

(Yuska Apitya)

GADIS kelahiran Bogor 7 November 1991 ini mengakui, bahwa awal­nya sama sekali tidak pernah terpikir menjadi seorang pilot. Ayahnya yang pilot kemudian berpengaruh besar men­genalkan Patricia pada du­nia kedirgantaraan. “Papa saya yang pertama mem­perkenalkan dunia penerban­gan memang, pada saat itu kan cita-cita saya sebenernya jadi psikolog,” ungkapnya, kemarin.

Ketertarikan Patricia terha­dap dunia penerbangan sema­kin meninggi saat dirinya lulus tes pendidikan pilot yang ditawarkan ayahnya. Dua tahun mengenyam pendidikan pilot, Patricia langsung bekerja dan mendapatkan gaji dari profesinya sebagai pilot.

“Waktu itu saya juga ketemu temen-temen di Garuda Indonesia, saya lihat gaya bicaranya kok anggun dan cerita-ceritanya juga jarang dimiliki orang lain. Ada kesempatan, setelah saya pikir-pikir ini kesempatan yang baik, kenapa enggak saya am­bil, akhirnya saya jadi pilot,” katanya.

BACA JUGA :  Takjil Buka Puasa dengan Bubur Mutiara, Ini Dia Resepnya

Selama dua tahun meniti karier menjadi pilot, banyak suka dan duka yang telah di­rasakan Patricia. Pengalaman masuk cuaca buruk atau posisi pesawat yang miring pernah di­alaminya. “Pernah waktu pen­galaman landing saya masih jelek-jeleknya, ada yang protes, tuh siapa yang landing jelek ban­get. Itu pengalaman gak enak,” kata Patricia menceritakan.

Namun demikian dirinya menganggap kini terbang sudah enak, dan kebahagiaan melihat ekspresi penumpang yang ba­hagia saat keluar pesawat men­jadi kebahagian tertinggi bagi Patricia saat menjadi seorang pilot. “Basicly saya suka ngeliat langit, mau itu sunset, sunrise, semua. Jadi setiap terbang pun­ya panorama yang berbeda, jadi itu yang mendorong semangat. Waaa ini sebentar lagi sunses, waaa ini sebentar lagi sunrise, tapi yang paling penting adalah kebahagiaan lihat penumpang masuk dan keluar pesawat dengan selamat dan bahagia,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Ini Lokasi SIM Keliling di Kota Bogor, Rabu 27 Maret 2024

Atas prestasinya itu, Lipu­tan 6 SCTV dan Perusahaan Gas Negara (PGN) mengganjar penghargaan kepadanya. Patri­cia bersama lima perempuan hebat Indonesia atas peran, prestasi, dan pengaruh di bi­dangnya masing-masing. ke­pada enam orang perempuan hebat. Patricia Yora Wenas se­bagai Pilot wanita termuda di Indonesia bersama dengan lima perempuan berprestasi lainnya adalah: CEO creative director, Cotton Inc, Carline Darjanto, Atlet Wushu Indonesia, Juwita Niza Wasni, Penyanyi dan filan­tropis, Alena Wu, Patricia Yora Wenas, Ahli Forensik, AKBP DR. Sumy Hastry Purwanti, dr, DFM. Sp.F, serta desainer dan Pemilik brand ETU, Restu Ang­graini.

Hadir dalam acara tersebut, Menteri Pemberdayaan Perem­puan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, Direktur Program dan Produksi SCTV, Harsiwi Achmad, penyanyi dan pencipta lagu, Titiek Puspa, dan Pengusaha Kosmetik , Martha Tilaar yang juga mem­berikan penghargaan kepada enam orang perempuan hebat Indonesia serta mendapatkan produk dan perawatan dari Sari Ayu.

============================================================
============================================================
============================================================