BOGOR TODAY – Meski tidak memiliki modal besar, berbisnis strawberry ternyata layak dijajaki. Selain meraup untung dari penjualan buah, kita juga masih bisa memetik laba sampingan dari usaha olahan makanan hingga agrowisata.

Tekad dan kesuksesan dibuktikan Nur Fitri Ramadani (29). Wanita yang biasa dipanggil Pipit itu, relatif memulai usahanya dengan modal kecil. Tapi dalam waktu singkat, omzet dan keuntungannya mulai melesat. Dari usahanya menjual buah segar stroberi, Pipit mampu mengembangkan pasarnya di Bogor hingga Jakarta, Cianjur, Sukabumi dan Banten. Kini, usaha buah segar stroberi bahkan menjadi ‘happening’ alias ngetop. Wajar jika usaha ini mulai diikuti banyak pihak.

Stroberi memang merupakan salah satu buah yang paling banyak disukai orang. Rasanya yang manis-asam dan bentuknya yang imut, membuat banyak orang jatuh cinta kepadanya. Stroberi masuk dalam keluarga Rosaceae yang bisa hidup dengan baik pada ketinggian 1.000-1.500 mdpl. Tanaman ini sangat baik jika lingkunganya memiliki suhu antara 17-20 0 C dengan kelembaban sekitar 80-90%. Sedangkan untuk urusan sinar matahari, tanaman ini membutuhkan waktu sekitar 8-10 jam perhari. “Stroberi yang dipasarkan adalah pasokan langsung dari kebun stroberi yang ada di Ciwidey, Bandung. Tapi hanya jenis Calibrate yang fokus kita bangun pasarnya, karena daya tahan kesegarannya lebih tinggi,” terang Pipit kepada Bogor Today.

BACA JUGA :  Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Kota Bogor, Sabtu 23 Maret 2024

Bakat komersial stroberi memang sudah tampak dari penampilannya. Dengan warna merah segar merona bak jantung hati, buah ini mampu menebar pesona yang begitu “menantang”. Pipit Strawberry menyasar segmentasi usahanya untuk kalangan menengah ke atas. Setiap kilogramnya, stroberi dijual Rp 50 ribu-Rp 60 ribu. Dengan cara pemasaran online, buka lapak dan penawaran ke berbagai resto, kafe hingga hotel, buah strawberry memberinya panen keuntungan. “Awalnya hanya dari teman ke teman saja. Lama kelamaan berkembang membentuk reseller dan memasok secara rutin ke berbagai resto, kafe hingga hotel-hotel,” tuturnya.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Rudy Susmanto Minta Warga Kabupaten Bogor Siaga Bencana Alam, Segera Lapor Jika Muncul Bencana

Kini, tak kurang dari 10 hingga 15 tray atau sekitar 100-150 kilogram dengan keuntungan setara Rp 2,5 juta perhari, mampu diraihnya dari hasil pemasaran buah segar stroberi. Keuntungan itu juga bisa bertambah dari item frozen stroberi atau buah yang dibekukan untuk kebutuhan minuman atau lainnya. “Itu juga cara kita untuk mengurangi resiko buah stroberi yang memang rentan, sehingga tidak ada yang dibuang percuma,” jelasnya.

============================================================
============================================================
============================================================