Untitled-4BANDUNG, TODAY—Sejum­lah Polres di wilayah hukum Polda Jabar kehabisan mate­rial atau kepingan kartu Surat Izin Mengemudi (SIM). Na­mun begitu layanan SIM tetap berlangsung meski diganti se­mentara menggunakan tanda bukti berupa resi yang nanti ditukar setelah kepingan tersedia.

Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Sugihardi mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu material SIM yang dikirim Korlan­tas Mabes Polri.

“Untuk material SIM memang ada keterlambatan. Harapannya bu­lan ini bisa clear, kekurangan bukan hanya terjadi di wilayah Polda Jabar saja, tapi ada beberapa Polda yang kekurangan,” ujar Sugihardi di Ma­polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (3/8/2016).

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Kamis 18 April 2024

Secara rinci ia tidak mengetahui daerah mana saja yang mengalami kekurangan material untuk pembua­tan SIM. Menurut Sugihari, guna me­nyiasati kekurangan di setiap Polres, pihaknya menggunakan sistem sub­sidi. Beberapa Polda yang kelebihan material SIM akan menyerahkan ke­pada Polda yang kekurangan. “Di an­taranya juga kita mendapat tambahan dari beberapa Polda yang kelebihan. Jadi ada tambahan material SIM se­hingga kita distribusikan ke masing-masing Polres yang kekurangannya banyak,” ucap Sugihardi.

Saat ini pasokan material terus dilakukan ke berbagai wilayah. Jika ditemukan kembali ada kekurangan bahan pembuatan SIM, pihaknya akan segera kembali melaporkan ke Korlantas.

BACA JUGA :  Untuk Tangani Hidrasi, Lebih Bagus Air Lemon atau Air Kelapa? Simak Ini

“Kalau nanti kurang kita lapor lagi ke pusat, nanti pusat yang ngecek lagi, kan bisa dicek itu nomor peng­gunaan formulir dan sebagainya. Ka­lau ada Polda yang kelebihan maka terlebih dahulu di drop ke Polda yang kekurangan,” tuturnya.

Kendati demikian, Sugihardi me­nilai pelayanan bagi para pemohon pembuatan dan perpanjangan SIM di tiap Polres tetap berjalan seperti biasa. Ia tak menampik pembuatan SIM kendaraan meningkat drastis pascalebaran. “Kita lakukan terus, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah normal,” ujar Sugihardi.

============================================================
============================================================
============================================================