MODEL seksi asal Jakarta, AS, ditangkap di Surabaya. AS terjerat kasus prostitusi dan narkoba. Kepada polisi, perempuan berusia 23 tahun itu membeberkan soal tarif dan muncikarinya.
YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected]
Ngakunya (AS) sedang syuting di sini,†jelas Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete di MapolÂrestabes Surabaya, Kamis (3/9/2015).
Lulusan Akpol 1998 ini menambahÂkan, kasus yang menjerat AS adalah prostitusi online. Anggota grup ini mengÂgunakan aplikasi di smartphone. Kepada polisi, dia mengaku tarifnya Rp 8,5 juta per jam. Dari uang itu, AS mendapatkan Rp 7 juta. “Rp 1,5 juta sisanya menjadi miÂlik BS (mucikari),†jelas Takdir.
Kasus ini terungkap setelah 4 SPG terÂtangkap di Surabaya utara. Empat SPG itu mengaku dibooking seorang pria hidung belang dan dikoordinir YY. Salah satu SPG mengaku anak buah BS dan menyebut bosnya sedang menerima order di Jalan Embong Malang. Nah, di sanalah AS diaÂmankan.
Saat ditangkap, AS tengah fly. Karena itu, ia dites urine. Hasilnya, model seksi itu positif narkoba. Namun di kamarnya tidak ditemukan narkoba, sehingga diduÂga ia mengonsumsi di luar hotel.
Kabar yang dihimpun BOGOR TODAY menyebutkan, AS yang dimaksud kepoliÂsian adalah model panas, Anggita Sari. Namun, saat dikonfirmasi, AS membanÂtah dirinya bukan model seksi AS yang ditangkap polisi di Surabaya. “Itu bukan saya yang AS,†terang Anggita, Kamis (3/9/2015). “Saya ada di Surabaya, tapi saya ada di apartemen, bukan hotel,†terang Anggita lagi memberi penjelasan.
Anggita mengaku saat berita AS munÂcul, ada yang mengaitkan dirinya dengan inisial tersebut. “Ini saya ada di aparteÂmen punya saya, lagi ada acara di SuraÂbaya,†tegas Anggita yang dikenal sebagai model majalah pria dewasa ini.
Terkait kronologi penangkapan, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP TakÂdir Mattanete mengatakan awalnya polisi menangkap 4 SPG di Surabaya utara. EmÂpat SPG itu mengaku dibooking seorang pria hidung belang dan dikoordinir munÂcikari berinisial YY. Tarif para SPG berkÂisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. “Ada 1 SPG yang mengaku anak buah (muncikari) BS. Dia menyebut BS sedang menerima order di Jalan Embong Malang. Di sana, AS ditangkap,†ungkap Takdir di MapolÂrestabes Surabaya, Kamis (3/9/2015).
Empat SPG dihadirkan saat polisi menggelar perkara, namun AS tidak. TakÂdir menyebut AS berada di salah satu ruÂangan di Mapolrestabes.
Takdir mengatakan yang menjadi tersangka dalam kasus ini adalah kedua muncikari tersebut, YY dan BS. Namun polisi beÂlum bisa mengendus keberadaan mereka. Sementara 4 SPG dan AS sampai saat ini masih berstaÂtus korban. “Mereka adalah korban, termasuk AS. Tetapi karena hasil urine AS positif, maka kami akan berkoordinasi dengan Satuan Narkoba,†terang lulusan Akpol 1998 itu.