Untitled-2JAKARTA, TODAY—Penyidi­kan kasus peredaran vaksin palsu memang masih berja­lan. Namun, Kementerian Ke­sehatan (Kemenkes) tak mau kebobolan lagi. Posko pengad­uan dan vaksin ulang pun di­buka di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Selain itu, ada pelayanan call center Ke­menkes 1500567.

“Untuk penanganan secara medis dan komunikasi ini di­lakukan sambil berjalan simul­tan dengan aspek kesehatan. Kita sudah membuka call cen­ter serta posko pengaduan di wilayah DKI, Jabar, dan Bant­en,” ujar Ketua Satgas penang­gulangan vaksin palsu, Maura Linda Sitanggang, dalam dis­kusi penanganan vaksin palsu di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/7/2016).

“Masyarakat silakan ber­tanya (posko pengaduan). Kami juga satgas mau meya­kinkan bawah dari hal-hal ini imunisasi adalah wajib,” sambungnya.

BACA JUGA :  Gangguan Mental Bisa Jadi Pemicu Susah Bangun Pagi, Benarkah?

Linda mengatakan masyarakat juga bisa melakukan pengaduan di call center Halo Kemenkes di 1500567. “Posko ini tidak hanya untuk korban vaksin palsu, teta­pi masyarakat yang juga belum melakukan vaksin dan ragu bisa bertanya di posko ini,” imbuh linda.Sementara itu, Ikatan Dokter In­donesia (IDI) membuat penyataan maaf terkait kegaduhan vaksin palsu belakangan ini, terlebih den­gan adanya oknum dokter yang dijadikan tersangka. Pihaknya juga berjanji melakukan intropek­si terhadap internal kedokteran.“Kita telah mempunyai kesepaka­tan pribadi masing-masing. Saya ketua Umum IDI dari IDAI dan negara. Negara dalam hal ini bi­dang eksekutif dan legislatif harus meminta maaf kepada masyarakat atas musibah yang terjadi,” kata Ketua Umum IDI Prof Dr Ilham Oetomo Marsis SpOG dalam diskusi vaksin palsu di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/7/2016)

BACA JUGA :  DARI PREMAN TERMINAL, SEKDES HINGGA ANGGOTA DPRD PROVINSI JABAR

Ilham mengatakan, hal ini ha­rus jadi pelajaran penting untuk ke depannya. Dia juga meminta pemerintah memperbaiki pola pengawasan terhadap jalur distri­busi obat-obatan dan vaksin. “Kami ingat pesan Jokowi terjadi musibah ini itu harus mengungkapan suatu pelajaran kita bersama dan wajib melakukan intropeksi intropeksi bukan hanya kami PB IDI, tetapi juga negara juga harus intropeksi,” paparnya.

============================================================
============================================================
============================================================