Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memprediksi masih akan tekor pada tahun ini. Tekor tahun ini diperkirakan mencapai Rp 6 triliun
Oleh : Adilla Prasetyo
[email protected]
Kepala Departemen KoÂmunikasi dan Humas BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi menduga taÂhun ini pihaknya masih akan menghadapi ketidaksesuaian (missedmatch) antara peroleÂhan premi dengan pelayanan klaim. Dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP), pihaknya menargetkan peroleÂhan premi tahun ini sebesar Rp 55 triliun.
“Kemungkinan tahun ini masih ada potensi missedÂmatch seperti tahun sebelumnÂya. Kurang lebih missedmatch tahun ini sebesar Rp 6 triliun,†kata Irfan, Senin (24/8).
Sebagai gambaran, peroleÂhan premi per Juni 2015 sebeÂsar Rp 25 triliun. Artinya, baru mencapai 45 persen dari target premi akhir tahun. Tahun lalu, total premi BPJS Kesehatan sebesar Rp 41,06 triliun. SeÂmentara klaim mencapai Rp 42,6 triliun, sehingga terjadi missedmatch sebesar Rp 1,6 triliun.
Lebih lanjut Irfan mengaÂtakan bahwa missedmatch ini nantinya akan diganti pemerinÂtah, yaitu Kementerian KeuanÂgan. Sebab, fungsi BPJS KesÂehatan adalah sebagai badan sosial yang menjamin kesehaÂtan masyarakat.