BOGOR TODAY – Peminat Transmigrasi di Kota Bogor masih minim. Tahun ini, Dinsosnakertrans Kota Bogor akan memberangkatkan sebanyak tiga kepala keluarga (KK) ke Kalimantan Barat, tepatnya di daerah Satai Lestrasi.
Kepala Dinsosnakertrans Kota Bogor, Anas RasmaÂna menuturkan, peserta transmigrasi akan diberikan lahan usaha seluas satu hektar dengan jangka waktu lima tahun menjadi hak milik, akan tetapi diperuntuÂkan menam padi. Selain itu ada juga pemberian bibit serta rumah 9×5 meter persegi. “Ada juga pemberian alat pertanian, alat dapur dan jaminan hidup (jadup) oleh pemerintahan setempat per jiwa berupa semÂbako per bulan,†ungkapnya, kemarin.
Anas menambahkan, untuk tahun ini diajukan ke Pemkot Bogor dana yang dialokasi kan untuk living cost transmigran selama tiga bulan Rp 12,5 juta per KK. “Sementara yang sudah berangkat mendapatkan bantuan bibit senilai Rp 5 juta. Sebelumnya tidak ada pemberian seperti itu, tapi ini untuk meningkatkan miÂnat masyarakat untuk transmigrasi,†katanya.
Sementara itu, Anas mengakui pihaknya kesulitan untuk masyarakat yang siap menjadi perwakilan Kota Bogor bertransmigrasi. Untuk itu sasaran utamanya adalah korban bencana, sehingga masih ada harapan. “Kesulitan peminat ini dikarenakan kultur budaya warga sunda. Yaitu makan tidak makan asal kumpul, sehingga mereka memilih dekat dengan keluarga saja,†tuturnya.
“Jadi total yang akan berangkat setiap tahun nantinya di tahun 2016 menjadi 5 KK. Sementara unÂtuk tahun 2014 dan 2015 yang berangkat 3 KK, untuk 2014 ditotal ada sebanyak 13 Jiwa yang bertransmiÂgrasi. Saat ini ada calon dari IPB dari lulusan D3 nya satu KK dan S1 Akuntansi satu KK, karena syarat utama transmigrasi sudah berkeluarga,†jelasnya.
Untuk lebih menambahkan minat dan kemamÂpuan calon transmigran, mereka diberikan pelatihan pertanian, perikanan dan otomotif. Untuk kedepan sata mereka jadi hasil tani ditampung oleh instansi KUPT (Kepala unit permukiman transmigrasi) setemÂpat. “Semua sudah disiapkan, jadi tinggal ada kemÂauan dari masyarakat. Program transmigrasi ini juga dalam rangkat swasembada pangan, jadi harus diduÂkung masyarakat. Oleh karena itu harus ada setiap taÂhun nya yang siap bertransmigrasi,†tuntasnya.
(Guntur Eko Wicaksono)