BOGOR, Today – Pemerin­tah Kota Bogor menargetkan pembangunan jaringan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) dari Stasiun Cibubur ke Kota Bogor selesai paling lam­bat 2018. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan PT Adhi Karya (Persero), belum menetapkan lokasi untuk calon stasiun LRT tersebut.

“LRT itu yang dilanjutkan dari Cibubur sampai Bogor masih fokuskan 2 alternatif sta­siun, yang ditawarkan ke Adhi Karya, apakah masuk di Ba­ranangsiang atau Tanah Baru. Dalam waktu dekat akan dipu­tuskan,” jelas Walikota Bogor, Bima Arya ditemui di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Pemkot Bogor, kata Bima, menargetkan memulai pembe­basan lahan untuk stasiun LRT tahun depan, sehingga peneta­pan lokasi stasiun harus selesai sebelum pergantian tahun. La­han di Tanah Baru harus dibe­baskan terlebih dahulu, semen­tara lahan untuk alternatif lain, Baranangsiang, sudah dikuasai Pemkot.

BACA JUGA :  Peringati Hari Kartini, Pemkab Bogor Hadirkan Layanan KB Serentak di 40 Kecamatan se-Kabupaten Bogor

“Tahun 2016 Tanah Baru akan dibebaskan. Bulan ini ha­rus sudah ada keputusan, kita sedang menghitung manfaat­nya. Di Baranangsiang positifnya adalah lahan sudah siap, tapi di situ menimbulkan persoalan be­ban volume pergerakan barang manusia dan kendaraan yang cukup besar yang harus diantisi­pasi,” ujar Bima.

“Kalau di Tanah Baru ses­uai dengan masterplan kita menggeser pusat kegiatan ke pinggir, tapi harus ada pem­bebasan lahan disitu, harus kerja keras, dan harus ada cost. Kalau di Baranangsiang sudah ada, yaitu menggu­nakan akses Jagorawi, jadi nggak ada pembebasan lagi. Baranangsiang juga selaras dengan program revitalisasi terminal,” tambahnya.

BACA JUGA :  Laga Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 Disorot Media Internasional

Bima berharap, rencana pembangunan LRT ke Bogor jangan sampai tertunda. Dengan rencana tata kota yang ada saat ini, wilayahnya mendesak untuk dilakukan penataan dengan me­mindahkan aktivitas ekonomi ke pinggiran lewat LRT.

“Ketika LRT masuk sistem itu jadi lebih siap. Ini nggak hanya untuk mengatasi ke­macetan Kota Bogor, tapi juga mengatasi dinamika investasi yang cenderung deras masuk­Kota Bogor, kalau tidak kita atur nanti akan menimbulkan persoalan,” tutupnya.

(Yuska)

============================================================
============================================================
============================================================