Untitled-4“Mereka yang menjadi pelaku prostitusi disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perdagangan manusia, pelecehan seksual sebelumnya, masalah ekonomi, dan yang terakhir ini mulai banyak karena gaya hidup”

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Beberapa kasus prostitusi yang marak diberitakan sekarang ini membuka mata kita, bahwa akti­vitas seksual yang ilegal ini tetap menjadi ancaman bagi kehidupan bermasyarakat. Paling miris, belakangan santer jaringan media sosial dimanfaatkan sebagai sarana transaksi prostitusi di negeri ini. Prostitusi online dengan meng­gunakan berbagai sarana teknologi informasi menjadi suatu tren baru yang memudahkan aktivitas ini ber­langsung.

Hal ini tentunya menjadi anca­man bagi kehidupan keluarga dan juga bagi masa depan kehidupan anak-anak yang menjadi masa depan bangsa. Prostitusi adalah praktek aktivitas seksual yang dilakukan den­gan seseorang yang bukan pasangan resminya dengan meminta bayaran.

Prostitusi sudah ada sejak jaman dahulu dan selalu memberikan an­caman yang jelas terhadap kehidu­pan bermasyarakat. Mungkin sulit untuk memberantasnya sampai tuntas tetapi tidak lah terlalu sulit untuk mencegahnya dan memulai­nya dari keluarga kita.

BACA JUGA :  8 Penyebab Susah Turunkan Berat Badan, Simak Ini

“Mereka yang menjadi pelaku prostitusi disebab­kan oleh berbagai faktor, mulai dari perda­gangan manusia, pelecehan seksual sebelumnya, ma­salah ekonomi, dan yang terakhir ini mulai banyak karena gaya hidup,” ujar Kepala SMF Psikiatri Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor, Dr. La­hargo Kembaren, SpKJ (psikiater).

Menurutnya, pelaku prostitusi memiliki banyak risiko antara lain risiko penularan penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, dan HIV/AIDS. Risiko untuk terkena ber­bagai gangguan mental pun bisa terjadi seperti gangguan ansietas, depresi, psikotik dan gangguan stres pasca trauma. “Risiko untuk men­jadi korban perilaku kekerasan dan pembunuhan juga sudah cukup banyak terjadi. Menjadi pelanggan prostitusi pun memiliki risiko yang sama untuk terkena berbagai masalah kesehatan fisik dan jiwa,” urainya.

Saat ini, sambung Lahargo, per­hatian diarahkan pada banyaknya pelaku prostitusi dari kalangan anak remaja dan pelajar yang ma­sih di bawah umur. Hal ini meru­pakan suatu fenomena yang harus dicegah, disikapi dengan cepat dan tepat.

BACA JUGA :  Ibu Menyusui Harus Tahu! Ini Dia Efek Samping Jika Bayi Kurang ASI

“Hal – hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya prak­tek prostitusi dan risiko-risiko yang mengikutinya seperti pendidikan seksual terhadap anak-anak sesuai dengan usianya agar anak-anak me­miliki pemahaman yang benar ten­tang organ reproduksinya dan kemudian menjag­anya dengan baik, penga­wasan dan bimbingan terh­adap penggunaan gawai dan media sosial pada anak, penjelasan ten­tang bahaya pelecehan seksual dan perdagangan manusia dan bagaima­na menghadapinya, pola asuh yang baik di setiap keluarga supaya anak merasakan tempat yang nyaman di keluarga sehingga tidak mencari ‘kenyamanan’ lain di luar, hubun­gan suami istri yang terus menerus ditingkatkan sehingga memperkuat ikatan keluarga dalam menghadapi setiap godaan dari luar dan pendi­dikan keagamaan yang kuat akan menjadi benteng terhadap gang­guan,” papar dia.

============================================================
============================================================
============================================================