BOGOR TODAY – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Yus Ruswandi, meniÂlai proses perencanaan dan pengawasan pembangunan Regional Ring Road (R3) yang dilakukan oleh PT Idee Murni Pratama kental dengan status wanprestasi. Hal ini dikareÂnakan pembangunan yang dilakukan oleh PT Idee Murni Pratama telah melewati baÂtasan waktu yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota (PemÂkot) Bogor.
“Seperti yang sudah saya sering sampaikan di setiap rapat kerja, dalam pelakÂsanaan itu saya nilai ada wanprestasi karena adanya ketidakceramatan dan tidak matangnya proses perencaÂnaan DED dan proses perenÂcanaan konsultan pengawas,†ujarnya kepada BOGOR TOÂDAY kemarin.
Dalam hal ini, menyebabÂkan pembangunan yang diÂlakukan PT Idee Murni PrataÂma tidak selesai dalam jangka waktu yang ditentukan hingga masuk ke tahap pemutusan kontrak, padahal dalam pemÂbangunan ini menghabiskan anggaran yang cukup banyak hingga Rp 24 Miliar.
“Anggaran awal diaddenÂdum Rp 16,4 Miliar dan jangka waktu diperpanjang selama 50 hari kalender. Sesuai Perpres Nomor 4 tahun 2015 PT Idee Murni Pratama harus putus kontrak,†katanya.
Ia juga mengatakan, pada tahun 2016 ini tidak ada keÂgiatan pembangunan infraÂstruktur melainkan hanya pembebasan lahan dengan anggaran sebesar Rp 14 Miliar. “Apabila PT Idee Murni PrataÂma masih melakukan pembanÂgunan sudah tidak boleh sehaÂrusnya,†tambahnya.
Dalam hal ini yang harusÂnya bertanggung jawab terkait dengan wanprestasi PT Idee Murni Pratama adalah Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). “Hal ini diatur didalam ketentuan pengadaan barang dan jasa,†pungkasnya.
R3 untuk Kawasan Taman Hias
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya berharap agar Kawasan Regional Ring Road (R3) dapat menjadi iKon baru di Kota Bogor. Bima berharap, dengan kegiatan ‘Mapag Saung Pedagang TanaÂman Hias’ yang diselenggaraÂkan hari ini, Kamis (7/4/2016), kawasan ini diharapkan dapat menjadi kawasan yang lebih cantik dari sebelumnya.
Bima berharap agar penaÂtaan kali ini bukanlah akhir, tapi menjadi awal bagi semua pihak untuk membangun bersama kawasan ini. Karena menurutnya, kawasan ini sanÂgat mendukung untuk dijadiÂkan icon baru, terlebih saat ini situasinya sudah berubah.
“Oleh karena itu, sudah seÂharusnya kawasan R3 ini menÂjadi ikon dan ciri khas Kota Bogor. Karena, diproyeksikan Katulampa menjadi kawasan yang kuat budaya dan puÂsakanya,†ungkapnya, kemaÂrin.
Orang nomor satu di Kota Bogor ini melanjutkan, kedeÂpan tidak menutup kemungÂkinan kawasan R3 ini bisa menjadi model kawasan perÂcontohan dari tanaman hias yang cantik dan menarik. “KaÂwasan ini juga bisa menjadi model kolaborasi yang kita kerjakan bersama,†lanjutnya.
Meski demikian, lanjutÂnya, terdapat PR yang harus dikerjakan, seperti pelebaran trotoar sebagai sarana bagi peÂdestrian dan penyediaan lokaÂsi parkir yang lebih representaÂtif. “Tinggal sesuaikan dengan lokasi dan kondisi lingkungan sekitar,†pungkasnya.
(Abdul Kadir Basalamah|Yuska)