CIBINONG TODAY – Dalam kurun satu tahun, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor mengaku telah menerima ratusan Pekerja Seks Komersial (PSK) hasil dari penjaringan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), melalui program Nonngol Babat atau Nobat.

Hal itu diakui Kasi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, Dinsos Kabupaten Bogor, Buchori Muslim. Namun menurutnya, Kabupaten Bogor belum mampu menampung banyaknya jumlah PSK yang terjaring tersebut, karena tidak adanya balai sosial.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Buncis dan Wortel yang Renyah dan Sedap

“Sejauh ini balai sosial baru ada tiga, yaitu di Pasar Rebo (Jakarta), Sukabumi dan Palimanan. Memang baiknya kita memiliki balai sosial sendiri, agar tidak bertumpu pada balai sosial yang lain,” kata Buchori kepada wartawan, Rabu (4/12/2019).

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 17 April 2024

Tak adanya balai sosial, memaksa Dinsos Kabupaten Bogor untuk menyerahkan para PSK, Wanita Tuna Sosial (WTS) ataupun Wanita Pria (Waria) yang terjaring, ke Balai Sosial Sukabumi.

============================================================
============================================================
============================================================