Untitled-8Industri pesawat terbang In­donesia kian bergairah. PT Dirgantara Indonesia (Per­sero) menawarkan helikop­ter kepada Kepolisian Indonesia. PTDI bermaksud menawarkan helikopter varian terbaru jenis Super Puma AS332C1e. Untuk perakitan dan penjualan ini, PTDI bekerjasama dengan Airbus Heli­copters.

“Tanggal 19 Januari 2016 Di­rektur Utama PTDI, Budi Santoso telah berkesempatan memapar­kan produk alat material khusus (almatsus) yang dihasilkan oleh PTDI untuk memenuhi kebutu­han operasional POLRI dalam menjalankan tugas dan misinya. Dari pihak POLRI hadir Wakapolri Komjen Budi Gunawan,” tulis PTDI dalam siaran persnya, Senin (25/1/2016).

Dalam kesempatan tersebut, Budi Santoso menjelaskan produk Helikopter AS332C1e merupakan varian terbaru dari family He­likopter Super Puma AS332. He­likopter ini, lanjut Budi, memiliki kemampuan yang sangat cocok bagi POLRI dalam tugas pen­egakan hukum, menjaga perda­maian, keamanan publik, penga­wasan perdagangan narkoba, misi bantuan kemanusiaan, angkut

BACA JUGA :  Wajib Cobain Ini! Resep Sambal Teri Cabe Hijau yang Mantul

 medis, pertempuran, pemadam kepasukan, angkut logistik, evakuasi bakaran serta pencarian dan peny­elamatan (SAR). ­

Dalam menjalankan tugas, heli jenis ini bisa dilengkapi senjata khu­sus sesuai kebutuhan Polri. “Heli ini dapat dipersenjatai dengan door gun berkaliber sampai dengan 12.7 mm serta dilengkapi dengan armoured plate,” sebutnya.

Kembangkan Drone

Selain itu, PT DI juga berhasil mengembangkan drone atau pe­sawat Terbang Tanpa Awak (PTTA). Perusahaan ini tak berhenti sampai di Wulung. PTDI sedang merancang drone yang memiliki kemampuan dan ukuran lebih besar.

Drone tersebut masuk kelas Me­dium Altitude Long Endurance (MALE). PTTA jenis ini mengikuti drone sekelas buatan Amerika Seri­kat (AS), MQ-1 Predator dan China, CH-4. Dengan kemampuan serupa, PTDI akan merancang drone yang dilengkapi sistem persenjataan.

BACA JUGA :  Menu Tanggal Tua dengan Tumis Buncis dan Tempe yang Nikmat Dimakan Bareng Keluarga

Artinya, drone tersebut bisa dilengkapi roket untuk misi perang. Drone jenis direncanakan bisa mem­bawa 2 sampai 4 unit roket.

“Jadi kita rencana buat drone yang mirip dengan drone buatan Amerika dan China. Drone ini nanti­nya dilengkapi senjata,” kata Chief Engineer untuk PTTA, PTDI, Bona P. Fitrikananda, kepada detikFinance, Senin (25/1/2016).

Drone sejenis seperti MQ-1 Preda­tor biasa dipakai oleh AS untuk men­jalankan misi di Irak hingga Afgani­stan. Lanjut Bona, PTDI sekarang sedang masuk tahap preliminary design untuk pengembangan MALE. “Tahun depan masuk detail design dan prototype, kemudian uji ter­bang baru bisa dilakukan pada tahun 2018,” tambahnya.

============================================================
============================================================
============================================================